Makassar (ANTARA) - Pemerintah Provinsi(Pemprov)  Sulawesi Selatan(Sulsel)  mengoptimalkan aplikasi E-jagung yang dikembangkan oleh PT Jiva Agriculture Indonesia melalui rapat sosialisasi aplikasi E-Jagung yang mempertemukan berbagai pemangku kepentingan  di Makassar, Senin.

Optimalisasi aplikasi E-jagung ini guna meningkatkan pendapatan petani, apalagi lebih dari 10 ribu petani di Sulsel tercatat telah menggunakan layanan aplikasi E-Jagung.

"Ini sudah jalan, di bawah pendampingan PT Jiva membangun ekosistem digital, khusus komoditi jagung. Di situ juga ada sarana saling komunikasi antara petani,” kata Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan Imran Jausi.

Jiva adalah ekosistem layanan petani yang holistik, dan intuitif, bertujuan untuk meningkatkan penghidupan petani kecil. Pemerintah pun akan fokus mengawal dari sisi hulunya, untuk pendampingan kepada petani.

“Kita membangun keterkaitan stakeholder melalui jaringan digital. Kalau itu dilakukan dengan baik, pasar jelas, merencanakan pertanaman dan suplai pupuk tetap pada waktunya. Maka akan berpengaruh terhadap produksi,” urainya.

Aplikasi E-Jagung merupakan salah satu inovasi yang dapat mendukung pengembangan sektor pertanian di Sulawesi Selatan, khususnya komoditas jagung. Aplikasi ini tentu diharapkan dapat memberikan berbagai manfaat dan kemudahan bagi para petani kita dan pelaku usaha komoditas jagung.

Leadership Team dan Head Partnership PT. Jiva Agriculture Indonesia, Rachmad Hariotomo menyampaikan, bahwa dalam beberapa tahun di Sulsel, mitra petani yang telah teregister di Jiva sekitar 10 ribu petani.

Dampak Jiva sejauh ini, kata dia, telah berhasil meningkatkan penghasilan petani sebesar 25 persen dan 70 persen mendapatkan fasilitas untuk input yang berkualitas tinggi, dan kepastian pasar.

Melalui Aplikasi E-Jagung ini, kata Rachmad, petani bisa mengetahui harga secara transparan, terbuka, dan dia bisa mendapatkan fasilitas kalau butuh pendampingan atau masukan terkait budidaya.

"Mereka juga bisa mengajukan kalau kebutuhan atau saprodi kebutuhan yang berkualitas, dia bisa pilih di aplikasi. misalnya saya contoh ada produk bibit dari mana mereka bisa pilih dari situ. Jadi mereka punya pilihan,” jelasnya.

Diharapkan dengan pertemuan diskusi ini, akan ada perbaikan dan pengembangan Aplikasi E-Jagung. Sosialisasi ini juga sekaligus meminta dukungan dari pemerintah, agar kegiatan yang dilakukan bisa lebih baik lagi.

Sosialisasi ini pun dilanjutkan dengan diskusi oleh stakeholder terkait yang hadir. Diantaranya dihadiri oleh Forkopimda Provinsi Sulsel; Kepala OPD Lingkup Provinsi Sulsel; KADIN Sulsel; BPS Sulsel; Perum Bulog Kanwil Sulsel dan Sulbar; OJK Regional 6 Sulawesi, Maluku, Papua (Sulampua); Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulsel; Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Sulsel.

Serta dihadiri oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/Kota se-Sulsel dan Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) se-Sulsel.

Pewarta : Nur Suhra Wardyah
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024