Makassar (ANTARA) - Bupati Luwu Utara (Lutra) Sulawesi Selatan Indah Putri Indriani mendorong warganya agar semakin semangat untuk budi daya pisang cavendish karena ekosistem bisnis telah terbentuk yang diawali dengan kontrak kerja sama Pemerintah Provinsi Sulsel dengan perusahaan eksportir.
"Salah satu kekhawatiran warga yang ikut budi daya pisang adalah hasilnya dipasarkan ke mana. Sekarang, ekosistem bisnis terbentuk dan pastinya masyarakat akan semangat dalam tanam pisang," ujarnya di Lutra, Rabu.
Indah Putri mengatakan penandatanganan kerja sama (MoU) antara Pemprov Sulsel dengan PT Yas Export International tentang pembelian hasil budi daya pisang cavendis berlangsung pada Senin (27/11) di Kantor Gubernur Sulsel.
Ia pun langsung mengajak warganya khususnya para kelompok tani agar ikut menyukseskan program dari Penjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin yakni penanaman pisang itu.
"Ini sebenarnya peluang bisnis yang bagus mengingat bahwa kebutuhan pasar internasional untuk pisang khususnya pisang cavendish masih cukup besar di mana kita ketahui bahwa selama ini baru 1 persen kebutuhan pisang cavendish yang dapat dipenuhi dari Indonesia khususnya dari Provinsi Lampung," kata Indah.
Menurut dia, peluang bisnis ini tentu sangat baik untuk masyarakat mengingat pemerintah dalam hal ini Pemerintah Provinsi Sulsel yang didukung begitu banyak pemangku kepentingan lainnya, sudah memikirkan rantai bisnisnya mulai dari hulu sampai ke hilir.
Pemerintah Kabupaten Luwu Utara pun, kata Indah, ikut mengambil bagian dalam menyukseskan program ini apalagi potensi dan manfaatnya cukup besar.
Ia pun berharap program itu dapat berlangsung dengan baik, tidak hanya diucapkan tetapi langsung dikerjakan dengan membangun rantai pasok bisnisnya.
"Jadi mulai dari hulu sampai dengan pasarnya bahkan yang tidak ter-cover, produk yang tidak terakomodir juga dipikirkan akan menjadi produk olahan lainnya. Ekosistem bisnis ini sudah sempurna dan menguntungkan masyarakat," terang Indah.
Ia menegaskan bahwa di Luwu Utara lahannya bisa tersedia banyak mengingat potensinya cukup baik dengan ketinggian rata-rata yang cocok untuk menanam pisang terutama cavendish.
Ia pun berharap lahan PTPN yang belum dikelola bisa dimanfaatkan, begitu pun dengan program ketahanan pangan di desa kemudian pelibatan pondok-pondok pesantren yang masih memiliki lahan secara optimal.
"Ayo sukseskan program pemerintah yang pada akhirnya berujung pada kesejahteraan masyarakat karena pada umumnya untuk tanam pisang itu di kebun rakyat bukan industri. Ekosistem bisnisnya sudah dibentuk jadi sekarang waktunya bekerja," ucapnya.
"Salah satu kekhawatiran warga yang ikut budi daya pisang adalah hasilnya dipasarkan ke mana. Sekarang, ekosistem bisnis terbentuk dan pastinya masyarakat akan semangat dalam tanam pisang," ujarnya di Lutra, Rabu.
Indah Putri mengatakan penandatanganan kerja sama (MoU) antara Pemprov Sulsel dengan PT Yas Export International tentang pembelian hasil budi daya pisang cavendis berlangsung pada Senin (27/11) di Kantor Gubernur Sulsel.
Ia pun langsung mengajak warganya khususnya para kelompok tani agar ikut menyukseskan program dari Penjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin yakni penanaman pisang itu.
"Ini sebenarnya peluang bisnis yang bagus mengingat bahwa kebutuhan pasar internasional untuk pisang khususnya pisang cavendish masih cukup besar di mana kita ketahui bahwa selama ini baru 1 persen kebutuhan pisang cavendish yang dapat dipenuhi dari Indonesia khususnya dari Provinsi Lampung," kata Indah.
Menurut dia, peluang bisnis ini tentu sangat baik untuk masyarakat mengingat pemerintah dalam hal ini Pemerintah Provinsi Sulsel yang didukung begitu banyak pemangku kepentingan lainnya, sudah memikirkan rantai bisnisnya mulai dari hulu sampai ke hilir.
Pemerintah Kabupaten Luwu Utara pun, kata Indah, ikut mengambil bagian dalam menyukseskan program ini apalagi potensi dan manfaatnya cukup besar.
Ia pun berharap program itu dapat berlangsung dengan baik, tidak hanya diucapkan tetapi langsung dikerjakan dengan membangun rantai pasok bisnisnya.
"Jadi mulai dari hulu sampai dengan pasarnya bahkan yang tidak ter-cover, produk yang tidak terakomodir juga dipikirkan akan menjadi produk olahan lainnya. Ekosistem bisnis ini sudah sempurna dan menguntungkan masyarakat," terang Indah.
Ia menegaskan bahwa di Luwu Utara lahannya bisa tersedia banyak mengingat potensinya cukup baik dengan ketinggian rata-rata yang cocok untuk menanam pisang terutama cavendish.
Ia pun berharap lahan PTPN yang belum dikelola bisa dimanfaatkan, begitu pun dengan program ketahanan pangan di desa kemudian pelibatan pondok-pondok pesantren yang masih memiliki lahan secara optimal.
"Ayo sukseskan program pemerintah yang pada akhirnya berujung pada kesejahteraan masyarakat karena pada umumnya untuk tanam pisang itu di kebun rakyat bukan industri. Ekosistem bisnisnya sudah dibentuk jadi sekarang waktunya bekerja," ucapnya.