Jakarta (ANTARA) - Pelatih Persija Jakarta Thomas Doll membeberkan dua masalah terbesar tim asuhannya saat ini, setelah Macan Kemayoran kembali gagal meraih kemenangan di pentas Liga 1 2023/2024.

Pada Minggu, Persija ditahan imbang tamunya Persita Tangerang dengan skor 1-1 meski sempat unggul 1-0. Hal serupa juga terjadi pada pertandingan sebelumnya ketika klub ibukota itu bermain imbang 2-2 dengan Bhayangkara FC pada Senin (27/12) silam.

“Saya dapat katakan bahwa kami telah mencoba semuanya, orang-orang dapat melihat pada babak pertama kami mampu mengendalikan semuanya, kami menciptakan banyak peluang, tapi kami tidak dapat mencetak gol. Dan ini bukan pertama kalinya di mana kami menciptakan begitu banyak peluang dan tidak dapat mencetak gol,” kata Doll pada konferensi pers setelah pertandingan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu.

“Mungkin mestinya skornya bisa 4-1 pada babak pertama, 5-1, tapi ya inilah masalah terbesar di musim ini,” imbuh pelatih asal Jerman itu.

Selain masalah menyelesaikan peluang untuk menjadi gol, masalah lain yang juga sangat mengganggu Doll adalah ketidakmampuan timnya untuk mempertahankan keunggulan.

“Saya juga sudah mengatakan kepada para pemain, kami tidak dapat mengubahnya (hasil-hasil pertandingan yang lalu), namun kami harus melihat ke depan karena ada pertandingan-pertandingan penting di depan dan klasemen tidak pernah bohong maka kami berada di posisi itu serta di kualitas seperti itu saat ini,” ujar Doll.

Persija saat ini menghuni posisi kesembilan di klasemen sementara Liga 1 2023/2024 dengan 28 poin. Setelah memainkan 21 pertandingan, Persija mencatatkan enam kemenangan, sepuluh kali imbang, dan lima kekalahan.

Salah satu upaya Persija untuk memperbaiki kinerjanya adalah dengan meminjam penyerang Gustavo Almeida dari Arema FC sampai akhir musim. Sayangnya Gustavo cedera saat melakoni debutnya pekan lalu, sedangkan penyerang lain Marko Simic pun diketahui sedang cedera. Doll pun menyayangkan cedera yang menimpa para penyerangnya itu.

“Kami juga merindukan sosok penyerang di depan, karena saat Anda menciptakan begitu banyak peluang dan tidak dapat mencetak gol, pada akhirnya itu merupakan masalah kualitas,” tutur mantan pelatih Borussia Dortmund itu.


Pewarta : A Rauf Andar Adipati
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024