Makassar (ANTARA Sulsel) - Partai Golkar sesuai yang dilaporkan ke KPU Sulsel, Jumat, untuk sementara menjadi partai politik dengan dana kampanye terbesar yang mencapai Rp 6.039.292.219 untuk 85 calon legislatif DPRD Provinsi.

Sementara posisi kedua ditempati Partai Bulan Bintang (PBB) dengan dana kampanye sebesar Rp 3.287.999.000. Disusul Partai Amanat Nasional (PAN) diposisi ketiga dengan dana sebanyak Rp 2.721.411.925 pada pelaporan tahap pertama yang berakhir 27 Desember 2013.

Adapun Partai Demokrat Sulsel yang dipimpin Ilham Arief Sirajuddin, sesuai data yakni sebesar Rp 2.584.234.700. Hanura (Rp 1.710.687.000), NasDem (Rp 1.238.500.000), PDIP (Rp 1.075.547.000) serta PKPI yang mencapai Rp 890 juta.

Ketua DPP PKPI Sulsel Suzanna Kaharuddin yang mengantar langsung laporannya mengatakan keputusannya membawa langsung untuk menghindari kemungkinan munculnya masalah pada saat proses penyetoran dana kampanye.

"Kami laporkan tepat pukul 15.00 Wita. Cuma karena masih ada yang perlu diperbaiki, kita diberikan batas hingga 2 Januari. Sisa tandatangan yang harus diperbaiki sama kwitansi yang salah penotalannya," jelasnya.

Sementara itu, dua pimpinan Gerindra Sulsel masing-masing versi La Tinro La Tunrung dan Andi Rudiyanto Asapa terlihat sama-sama memasukkan laporan dana kampanye.

Kubu La Tinro datang lebih awal yang diwakili oleh Yarifai. Selanjutnya datang juga pengurus versi Rudiyanto yang diwakili Andi Arman sebagai liason officer (LO) bersama Ahmad S Kaharidu.

Yarifai dalam laporan dana kampanye yang disetor ke KPU Sulsel, nominal penerimaannya sebesar Rp 60 juta. Namun karena dalam laporan tersebut, penyusunannya dianggap masih ada yang keliru, KPU memberikan kesempatan untuk melakukan perbaikan hingga 2 Januari.

Sedangkan Kubu Rudiyanto memasukkan laporan dana kampanye yang lebih besar yakni sebesar Rp 1.435.290.000. Penerimaan caleg sebesar Rp436 juta.

Menurut Arman, kedatangannya memasukkan laporan dana kampanye untuk kepentingan Caleg. Pihaknya juga tidak pusing soal siapa yang datang sebelumnya sekaligus menyerahkan persoalan itu ke KPU mengklarifikasi ke DPP.

Kedatangan kubu Andi Rudiyanto Asapa juga sekaligus ingin mempertanyakan apakah di KPU Sulsel sudah ada tembusan SK La Tinro yang masuk.

"Karena sejauh ini belum ada pencabutan dan pergantian SK oleh DPP. Undangan KPU untuk pelaporan dana kampanye juga tetap masuk di Sekretariat di Jalan Ratulangi," ujarnya. Agus Setiawan

Pewarta : Abd Kadir
Editor :
Copyright © ANTARA 2024