Makassar (ANTARA) - Puluhan mahasiswa bersama dosen Program Studi Pendidikan Teknologi Pertanian Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar (UNM) melakukan penanaman ratusan bibit mangrove sebagai upaya pencegahan dampak abrasi pantai Desa Tamasaju, Galeseong Utara, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan.

"Tujuan kami melakukan penanaman mangrove  untuk mengurangi abrasi di daerah tersebut karena daerah ini rawan terjadi abrasi. Kami juga akan menanam beberapa tanaman baru baik itu berupa tanaman mangga, ketapang serta mangrove," ujar Ketua Himpunan Program Studi Pendidikan Teknologi Pertanian (HMPS PTP) Fakultas Teknik (FT) UNM Akbar, Selasa.

Kegiatan penanaman mangrove yang berlokasi di Dusun Borong Calla, Desa Tamasaju, Kecamatan Galeseong Utara, Takalar, kata dia, merupakan rangkaian bakti sosial (baksos) selama tiga hari disertai sosialisasi kepada masyarakat setempat terkait dampak abrasi, larangan membuang sampah di laut serta manfaat tanaman mangrove.

"Kami juga menghadirkan beberapa dosen dari Pendidikan Teknologi Pertanian UNM serta menghadirkan senior kami menjadi pemateri dari organisasi lingkungan Walhi Sulsel atas nama Asisah yang menyampaikan edukasi-edukasi tentang pemeliharaan lingkungan," tutur Akbar.

Ia mengatakan, rangkaian baksos bertemakan 'Mengabdi Dengan Aksi, Bekerja Dengan Ikhlas, Berkolaborasi Dengan Cinta Menuju PTP FT UNM yang Peduli tersebut juga melibatkan masyarakat membersihkan sampah di lokasi kuliner TPI Beba Galesong, bibir pantai setempat.

"Selain menanam bibit mangrove di sekitar muara sungai, kami sekaligus memasang papan informasi di sekitar pantai karena masyarakat sering membuang sampahnya di pinggir laut. Sebanyak 50 mahasiswa ikut terlibat dalam aksi ini," ujarnya.

Suasana sosialisasi tentang edukasi penyelamatan lingkungan dari Walhi Sulsel dalam rangkaian baksos mahasiswa Himpunan Program Studi Pendidikan Teknologi Pertanian Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar (UNM) di Kantor Desa Tamasaju, Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan. ANTARA/HO-Dokumentasi HMPS PTP FT UNM.

Akbar menambahkan, aksi baksos penyelamatan lingkungan ini tidak hanya dilaksanakan saat kegiatan tapi terus berlanjut utamanya mengontrol pertumbuhan mangrove serta memberikan pemahaman kepada masyarakat agar selalu menjaga dan merawat lingkungannya sebagai langkah mitigasi dalam mencegah risiko bencana.

"Kami disini bukan hanya melakukan baksos, tapi berkelanjutan seperti melakukan kunjungan pengecekan mangrove apakah tumbuh dengan baik atau terseret arus. Untuk satu sampai dua bulan ke depan kami terus melakukan pengecekan terhadap tanaman mangrove yang sudah ditanam itu," katanya.

Kepala Dusun Borong Calla Marhabang Daeng Nuntung merespons positif aksi mahasiswa ini yang fokus pada penyelamatan lingkungan. Ia mengungkapkan, sejauh ini dampak abrasi di wilayah kerjanya sering terjadi bila terjadi peralihan musim.

"Saya senang dengan kedatangan adik-adik mahasiswa semua dengan tujuan baik dan ramah selama ada di desa kami. Saya pribadi senang karena telah mempergunakan Masjid dengan ala kadarnya. Semoga apa yang dilakukan ini memberikan dampak positif serta memberikan kesadaran bagi masyarakat sekitar," tutur Daeng Nuntung menambahkan.


Pewarta : M Darwin Fatir
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024