Makassar (ANTARA) - Tim Penggerak PKK Provinsi Sulawesi Selatan memamerkan berbagai produk olahan pisang sebagai peluang bisnis yang menjanjikan pada Gebyar Kreatifitas TP PKK dalam Pemanfaatan Pisang, yang dilaksanakan di Makassar, 4 - 5 Desember 2023.

Pj Ketua TP PKK Sulsel Sofha Marwah Bahtiar mengapresiasi sejumlah produk olahan pisang yang menjadi inovasi TP PKK Sulsel. Mulai dari keripik pisang, puding pisang, hingga nasi goreng pisang.

"Ke depan, kita targetkan agar produk-produk olahan pisang ini bisa kita ekspor," kata Sofha Marwah saat menghadiri Gebyar Kreatifitas TP PKK dalam Pemanfaatan Pisang di salah satu pusat perbelanjaan di Kota Makassar, Selasa.

Berbagai kegiatan dilaksanakan dalam acara ini, seperti Talkshow dengan tema Pisang Gizi dan Bisnis, Lomba Stand Pameran dan Produk Olahan Pisang untuk Bisnis, Lomba Masak Olahan Pisang, dan presentasi Bisnis Produk Olahan Pisang.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Sulsel Muh Saleh mengatakan Gebyar Kreativitas TP PKK dalam Pemanfaatan Pisang, hakekatnya merupakan suatu upaya dari Pemerintah Provinsi Sulsel dan TP PKK Provinsi Sulsel mendukung dan mempromosikan komoditas pisang sebagai bagian dari upaya pemberdayaan ekonomi lokal.

"Melalui kegiatan ini, kami mengedukasi masyarakat tentang potensi pisang sebagai sumber pangan yang beragam dan berdaya guna, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya budidaya pisang sebagai bagian dari upaya meningkatkan ketahanan pangan daerah," kata Muh Saleh, yang juga Ketua Panitia.

Staf Ahli Bidang Hukum dan Pemerintahan Abdul Malik Faisal, yang mewakili Pj Gubernur Sulsel berharap Gebyar Kreatifitas TP PKK dalam Pemanfaatan Pisang ini bisa menjadi ajang untuk mempromosikan dan mengembangkan produk olahan pisang Sulsel. Sekaligus menjadi sarana untuk meningkatkan kreativitas, inovasi, dan kewirausahaan masyarakat Sulsel.

Ia mengungkapkan, Pemerintah Provinsi Sulsel sedang mengoptimalkan potensi berbasis kultural di sektor pertanian melalui Gerakan Budidaya Pisang Cavendish dengan memanfaatkan lahan tidur. Jenis pisang ini menjadi komoditas ekspor dan menjadi bahan baku industri.

"Kami targetkan, dua-tiga tahun ke depan menghasilkan 1 miliar pohon pisang di atas lahan seluas 500 ribu hektar. Insya Allah, jumlah ini akan mengantarkan Sulsel sebagai produsen pisang terbesar di Indonesia, bahkan dunia mengalahkan Kota Davao, Negara Filipina," ungkapnya.

Adapun juara pada Lomba Masak Olahan Pisang untuk Bisnis Kategori Live Cooking, Juara I, II, dan III masing-masing diraih Kabupaten Enrekang, Bulukumba, dan Bantaeng. Sedangkan Juara Harapan I, II, dan III secara berurut diraih Kota Palopo, Kabupaten Takalar, dan Sinjai.

Sementara pada Lomba Masak Olahan Pisang untuk Bisnis Kategori Ready to Eat, Juara I diraih Kabupaten Soppeng, disusul Juara II Kabupaten Maros dan Juara III Kabupaten Enrekang. Sedangkan Juara Harapan I, II, dan III masing-masing diraih Kabupaten Gowa, Luwu Timur, dan Bone.

Pada Lomba Stand dan Presentase Olahan Pisang untuk Bisnis, Juara I diraih Kabupaten Enrekang, Juara II Kota Makassar, dan Juara III Kota Palopo. Juara Harapan I, II, dan III diraih Kabupaten Bulukumba, Sinjai, dan Bantaeng. Sedangkan Juara Favorite I, II, dan III diraih Kabupaten Maros, Bone, dan Takalar.

Tampil sebagai Juara Umum pada Gebyar Kreatifitas TP PKK dalam Pemanfaatan Pisang ini adalah Kabupaten Enrekang.

Pewarta : Nur Suhra Wardyah
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024