Makassar (ANTARA Sulsel) - Ketua Umum Presidium Nasional Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) Anas Urbaningrum menegaskan tidak akan mengikuti jejak Nasional Demokrat (Nasdem) untuk merubah status organisasi kemasyarakatan (Ormas) menjadi partai politik (Parpol).

"Saya tegaskan, PPI tidak akan mengikuti jejak Nasdem karena PPI punya jalannya sendiri, begitupula dengan Nasdem yang memilih jalannya menjadi partai politik," jelasnya di Makassar, Minggu.

Mantan Ketua Umum Partai Demokrat itu mengatakan, sekiranya PPI akan menjadi partai politik, maka dirinya bersama pendiri lainnya tidak akan mendaftarkan organisasinya sebagai ormas melainkan sebagai parpol.

Namun, pada saat organisasi itu didaftarkan terlebih dahulu sudah ada kesepakatan bersama dari para pendiri untuk tetap mempertahankan tujuan dari pembentukan organisasi tersebut seperti PPI yang tetap berada di jalannya sebagai organisai kemasyarakatan.

"Tidak ada larangan untuk membuat partai politik dan setiap warga negara Indonesia bisa mengusulkan dan membuat partai politik jika semua persyaratan itu dipenuhi termasuk organisai kemasyarakatan. Sejak awal didirikannya PPI ini, tujuannya hanya satu sebagai Ormas yang akan bersinergi dengan semua elemen bangsa," katanya.

Ia menjelaskan, salah satu persyaratan, yakni setiap organisasi yang dibentuk oleh warga negara Republik Indonesia secara sukarela atas dasar persamaan kehendak untuk memperjuangkan baik kepentingan anggota maupun bangsa dan negara melalui pemilihan umum.

Dirinya juga menepis anggapan masyarakat jika Ormas PPI ini setelah pemilihan umum (Pemilu) 2014 nanti akan berubah haluan menjadi partai politik, dinyatakannya sebagai bukan tujuan utama dari dibentuknya organisasi itu.

Meskipun demikian, dirinya tidak menampik jika memang ada pengurus PPI yang akan mendirikan partai politik itu merupakan hal yang wajar karena kemampuan serta kapabilitas dari tokoh yang adai di Ormas PPI memang mumpuni.

"Kalau ada upaya-upaya untuk merintis partai politik, itu merupakan hal yang wajar dan itu tidak masalah, asalkan memenuhi persyaratan-persyaratan. Jika suatu hari nanti ada anggota PPI yang akan membuat partai politik, itu juga sah-sah saja," ucapnya.

Bukan cuma itu, kehadiran organisasi kemasyarakatan (Ormas) dibawah kendalinya itu bukan untuk melakukan perlawanan atau menyerang individu, kelompok maupun partai.

"PPI ini lahir dan mulai mengembangkan sayapnya ke beberapa daerah bukan untuk melakukan perlawanan atau menyerang individu, kelompok maupun partai, melainkan untuk memberikan pembelajaran akan nilai-nilai demokrasi," jelasnya.

Dia menegaskan, organisasi kemasyarakatan ini mempunyai martabat yang tinggi yang akan bersinergi dengan berbagai pihak, baik pemerintah, masyarakat maupun organ lainnya.

Ormas PPI mulai berkembang hingga kebeberapa daerah di Indonesia karena tingginya antusiasme masyarakat yang didalamnya ada tokoh-tokoh politik, aktivis kemahasiswaan, akademisi serta tokoh-tokoh politik menginginkan agar PPI juga bisa dikukuhkan di daerah.

PPI yang mulai hadir dibeberapa daerah itu diharapkan mampu berkontribusi besar kepada masyarakat di daerah maupun di tingkat nasional, sehingga kehadirannya menjadi organ penting dalam kehidupan bermasyarakat.

"Jika PPI dianggap sebagai organisasi yang akan menyerang atau melakukan perlawanan, berarti PPI menurunkan martabatnya karena PPI hadir untuk bersinergi dengan mereka," ucapnya. M Yusuf

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor :
Copyright © ANTARA 2024