Mamuju (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) melakukan simulasi cara evakuasi korban bencana gempa bumi agar dipahami semua pihak, yang berlangsung di kompleks Kantor Gubernur Sulbar, di Mamuju, Sabtu.

Kepala BPBD Provinsi Sulbar, Amir Maricard mengatakan simulasi cara evakuasi korban bencana alam gempa bumi itu bertujuan mengurangi, bahkan mencegah kepanikan masyarakat saat terjadi gempa bumi.

"Belajar dari gempa bumi yang terjadi Kabupaten Mamuju dan Majene pada 15 Januari 2021 lalu, yang berkekuatan 6,2 magnitudo menelan banyak korban hingga lebih dari 100 orang, akibat kepanikan masyarakat yang tinggi," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, Pemprov Sulbar terus berupaya menjaga dan menghindarkan masyarakat dari dampak bencana yang diawali dengan penguatan pengetahuan agar masyarakat tidak panik saat bencana terjadi.

Ia menjelaskan bahwa kepanikan timbul karena ketidaktahuan masyarakat tentang langkah yang harus dilakukan saat menghadapi bencana alam, dan kepanikan yang tinggi akan menimbulkan jatuhnya korban jiwa.

Dengan demikian, dalam simulasi tersebut resilience atau ketahanan psikologis mengemuka karena merupakan kemampuan upaya untuk mengatasi krisis secara mental dan emosional agar tetap normal.

Hal tersebut dibutuhkan untuk terhindar dari dampak bencana.

"Jadi ketika terjadi bencana lagi, setiap orang akan mampu menyelamatkan diri, kemudian menyelamatkan keluarganya, komunitas dan paling utama adalah agar kalau terjadi bencana, semua pihak sudah memahami yang harus dilakukan," ujarnya.

Ia berharap setiap bencana tidak menimbulkan dampak lebih besar seperti sebelumnya ketika berbagai pihak telah memahami upaya pencegahannya.

Pewarta : M.Faisal Hanapi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024