Makassar (ANTARA) - Politeknik ATI Makassar bersama PT Indonesia Huabao Industrial Park (IHIP) menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) terkait pengembangan sumber daya manusia (SDM) industri.
Penandatangan MoU dilakukan Direktur Politeknik ATI Makassar Muhammad Basri bersama Manager Human Resource Catur Caesaria Hadi Nugraha di Morowali, Sulawesi Tengah, Kamis (14/12).
PT IHIP merupakan perusahaan yang bergerak di bidang Pengelolaan Kawasan Industri Berbasis Smelter Nikel yang berlokasi di Bungku Barat, Morowali, Sulawesi Tengah.
"Ruang lingkup kerjasama dengan PT IHIP adalah peningkatan SDM industri melalui pendidikan dan bidang lainnya, meliputi program magang mahasiswa hingga rekrutmen kerja untuk meningkatkan angka serapan lulusan,"kata Basri didampingi Pembantu Direktur III bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Ahmad Sawal.
Menurut Basri, dengan menerapkan kurikulum berbasis dual system, mahasiswa Politeknik ATI Makassar mendapat kesempatan untuk mengikuti program magang atau kuliah kerja praktik di industri selama satu tahun.
Dengan demikian, lulusan yang dihasilkan Politeknik ATI Makassar menjadi SDM industri yang kompeten untuk memenuhi kebutuhan industri.
Dimana, penyiapan SDM industri yang sesuai dengan kebutuhan industri menjadi fokus Kementerian Perindustrian melalui unit-unit pendidikan di bawah naungan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI).
Selain itu, kerjasama ini juga menjadi upaya Politeknik ATI Makassar dalam meningkatkan kerjasama internasional melalui proyek kolaboratif dan pengembangan kurikulum untuk mendorong kualitas pendidikan vokasi di Politeknik ATI Makassar.(*/Inf)
Penandatangan MoU dilakukan Direktur Politeknik ATI Makassar Muhammad Basri bersama Manager Human Resource Catur Caesaria Hadi Nugraha di Morowali, Sulawesi Tengah, Kamis (14/12).
PT IHIP merupakan perusahaan yang bergerak di bidang Pengelolaan Kawasan Industri Berbasis Smelter Nikel yang berlokasi di Bungku Barat, Morowali, Sulawesi Tengah.
"Ruang lingkup kerjasama dengan PT IHIP adalah peningkatan SDM industri melalui pendidikan dan bidang lainnya, meliputi program magang mahasiswa hingga rekrutmen kerja untuk meningkatkan angka serapan lulusan,"kata Basri didampingi Pembantu Direktur III bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Ahmad Sawal.
Menurut Basri, dengan menerapkan kurikulum berbasis dual system, mahasiswa Politeknik ATI Makassar mendapat kesempatan untuk mengikuti program magang atau kuliah kerja praktik di industri selama satu tahun.
Dengan demikian, lulusan yang dihasilkan Politeknik ATI Makassar menjadi SDM industri yang kompeten untuk memenuhi kebutuhan industri.
Dimana, penyiapan SDM industri yang sesuai dengan kebutuhan industri menjadi fokus Kementerian Perindustrian melalui unit-unit pendidikan di bawah naungan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI).
Selain itu, kerjasama ini juga menjadi upaya Politeknik ATI Makassar dalam meningkatkan kerjasama internasional melalui proyek kolaboratif dan pengembangan kurikulum untuk mendorong kualitas pendidikan vokasi di Politeknik ATI Makassar.(*/Inf)