Makassar (ANTARA) - General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar) Moch Andy Adchaminoerdin meninjau langsung kesiapan pasokan listrik Gereja Katolik Santo Fransiskus Assisi di Makassar, Sulawesi selatan, Jumat.
"Kami hadir memastikan PLN siap menghadirkan listrik yang andal dan aman untuk memenuhi kebutuhan pelanggan selama ibadah Natal," ujarnya.
Andy menyampaikan komitmennya untuk mengawal kesiapan pasokan listrik jelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) di Sulselrabar.
"Kami sama-sama bersyukur berkat upaya Teknologi Modifikasi Cuaca yang terus dilakukan, hujan secara kontinyu turun di aliran sungai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Sudah satu minggu belakang pasokan listrik di sistem Sulawesi Bagian Selatan cukup dan tidak ada manajemen beban," kata Andy.
Ia mengatakan sebanyak 1.854 petugas dalam 71 posko PLN siaga untuk mengawal pasokan listrik di 126 titik gereja se-Sulselrabar.
"Gereja ini adalah suatu simbol perayaan Natal dan Tahun Baru. Karena itu kami akan all out untuk menghadirkan pasokan dan distribusi listrik yang andal di gereja," katanya.
PLN UID Sulselrabar juga menyiagakan 33 Uninterruptible Power Supply (UPS), 89 Unit Gardu Bergerak (UGB) dan 126 unit genset, serta 13 crane dan 377 kendaraan taktis.
Lebih jauh Andy menjelaskan pembangkit relokasi sebesar 50 MegaWatt (MW) sudah tiba untuk memperkuat sistem kelistrikan Sulawesi bagian selatan, selanjutnya tambahan pembangkit berkapasitas 50 MW dijadwalkan tiba akhir Desember 2023.
Sementara itu Pastor Paroki Gereja Santo Fransiskus Assisi Makassar, Romo Leo Palili, mengapresiasi dukungan pasokan listrik dari PLN untuk perayaan Natal.
"Saya mewakili pihak gereja mengapresiasi kerja sama dan dukungannya karena listrik merupakan hal yang sangat penting dalam pelaksanaan ibadah. Selain itu PLN juga menyiapkan UPS, saya kira bagi kami sungguh membuat ibadah dapat berlangsung dengan baik," kata Romo Leo.
Menurutnya, komitmen PLN dalam memastikan keandalan listrik saat Natal merupakan bukti nyata untuk membangun suatu kebersamaan antar-umat beragama.
"Kami hadir memastikan PLN siap menghadirkan listrik yang andal dan aman untuk memenuhi kebutuhan pelanggan selama ibadah Natal," ujarnya.
Andy menyampaikan komitmennya untuk mengawal kesiapan pasokan listrik jelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) di Sulselrabar.
"Kami sama-sama bersyukur berkat upaya Teknologi Modifikasi Cuaca yang terus dilakukan, hujan secara kontinyu turun di aliran sungai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Sudah satu minggu belakang pasokan listrik di sistem Sulawesi Bagian Selatan cukup dan tidak ada manajemen beban," kata Andy.
Ia mengatakan sebanyak 1.854 petugas dalam 71 posko PLN siaga untuk mengawal pasokan listrik di 126 titik gereja se-Sulselrabar.
"Gereja ini adalah suatu simbol perayaan Natal dan Tahun Baru. Karena itu kami akan all out untuk menghadirkan pasokan dan distribusi listrik yang andal di gereja," katanya.
PLN UID Sulselrabar juga menyiagakan 33 Uninterruptible Power Supply (UPS), 89 Unit Gardu Bergerak (UGB) dan 126 unit genset, serta 13 crane dan 377 kendaraan taktis.
Lebih jauh Andy menjelaskan pembangkit relokasi sebesar 50 MegaWatt (MW) sudah tiba untuk memperkuat sistem kelistrikan Sulawesi bagian selatan, selanjutnya tambahan pembangkit berkapasitas 50 MW dijadwalkan tiba akhir Desember 2023.
Sementara itu Pastor Paroki Gereja Santo Fransiskus Assisi Makassar, Romo Leo Palili, mengapresiasi dukungan pasokan listrik dari PLN untuk perayaan Natal.
"Saya mewakili pihak gereja mengapresiasi kerja sama dan dukungannya karena listrik merupakan hal yang sangat penting dalam pelaksanaan ibadah. Selain itu PLN juga menyiapkan UPS, saya kira bagi kami sungguh membuat ibadah dapat berlangsung dengan baik," kata Romo Leo.
Menurutnya, komitmen PLN dalam memastikan keandalan listrik saat Natal merupakan bukti nyata untuk membangun suatu kebersamaan antar-umat beragama.