Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Ferry Irawan menyampaikan, pihaknya kian gencar mengintegrasikan kegiatan pemberdayaan ekonomi dan keuangan inklusif melalui program peternakan rakyat.

“Pemerintah berkomitmen untuk mengembangkan literasi keuangan dan keterampilan wirausaha khususnya bagi para peternak sebagai salah satu upaya transformasi ekonomi yang inklusif dan produktif dengan meningkatkan transfer of knowledge dan teknologi serta pendampingan kemitraan,” kata Ferry di Jakarta, Sabtu.

Strategi tersebut dilancarkan guna mencapai tingkat inklusi keuangan sebesar 90 persen pada 2024.

Ferry menjelaskan bahwa upaya meningkatkan skala usaha dengan bermitra bersama BUMN diharapkan mampu mengakselerasi klaster peternakan rakyat.

Selain itu, optimalisasi hasil produksi juga terus didorong melalui pengelolaan pasokan dan permintaan yang baik, mempermudah penyaluran subsidi, serta mendorong regenerasi dengan melahirkan peternak milenial.

Kemudian, peningkatan pembiayaan bagi kelompok peternak juga terus diupayakan oleh pemerintah melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga yang relatif rendah.

Terkait dengan akses pembiayaan tersebut, Pemerintah juga memanfaatkan digitalisasi sebagai opsi baru bagi masyarakat.

Menurut Ferry, pemanfaatan digitalisasi mampu mendorong inklusi keuangan yang akan berdampak pada peningkatan aktivitas ekonomi secara menyeluruh.

"Untuk itu akselerasi keuangan digital menjadi salah satu strategi pengembangan peternak rakyat," ujarnya.

Adapun penyediaan akses yang lebih luas terhadap layanan keuangan formal memainkan peranan penting dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat, baik akses terhadap penempatan dana maupun pembiayaan usaha di lembaga keuangan formal.


Pewarta : Bayu Saputra
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024