Mamuju (ANTARA) - Sebanyak 14 kapal nelayan ikut membantu melakukan pencarian dua penumpang hilang Kapal Bigetron GT-6 yang mengalami kecelakaan di perairan Mamuju Provinsi Sulawesi Barat.
"Pada hari ketiga pencarian dua penumpang Kapal Bigetron GT-6, kami membagi empat sektor dengan menggerakkan empat SRU (Search and Rescue Unit), salah satunya dengan melibatkan 14 kapal nelayan," kata Kepala Seksi Operasi Basarnas Mamuju Aswandi, Sabtu.
Kapal nelayan yang dikerahkan membantu pencarian dua penumpang yang belum ditemukan itu akan melakukan penyisiran di sekitar lokasi kecelakaan Kapal Bigetron GT-6.
Tiga SRU lainnya yang dikerahkan untuk melakukan pencarian dua penumpang Kapal Bigetron GT-6 yang belum ditemukan, yakni KN SAR Parikesit 251, RIB 02 milik Basarnas serta perahu karet.
"Pada RIB 02, kami juga menempatkan satu tim drone untuk melakukan pencarian lebih cepat dan menyeluruh di sekitar lokasi yang diduga posisi kedua korban," jelas Aswandi.
Sementara, tim SRU perahu karet melakukan penyisiran hingga ke wilayah Utara dari lokasi kecelakaan Kapal Bigetron GT-6, atau sekitar perairan Pulau Karampuang.
"Sedangkan, berdasarkan hasil prediksi lokasi pencarian (SAR Map prediction), KN SAR Parikesit 251 hari ini melakukan penyisiran hingga radius 173 NM (Nautical Mile)," terang Aswandi.
Kapal Bigetron GT-6 dilaporkan hilang kontak di wilayah perairan Batuampar Kabupaten Mamuju, pada Rabu (20/12).
Kapal Bigetron GT-6 berlayar dari Pulau Ambo Kepulauan Bala-balakang pada Rabu (20/12) sekitar pukul 10. 00 WITA dan seharusnya sudah tiba enam jam kemudian atau sekitar pukul 16. 00 WITA di Dermaga Sumare Kabupaten Mamuju.
Namun hingga Rabu malam (20/12) sekitar pukul 24. 00 WITA Kapal Bigetron GT-6 tersebut belum diketahui keberadaannya.
Berdasarkan keterangan nakhoda, Kapal Bigetron GT-6 itu terbalik akibat dihantam gelombang dalam pelayaran dari Pulau Ambo Kepulauan Bala-balakang menuju Dermaga Sumare Kabupaten Mamuju, pada Rabu sore (20/12).
Kantor Mamuju yang menerima laporan kapal kehilangan kontak tersebut segera mengerahkan tim rescue untuk melaksanakan pencarian dan pertolongan.
Tim Rescue Basarnas bersama unsur SAR lainnya, pada Kamis dinihari (21/12) mulai melakukan penyisiran pada jalur pelayaran Kapal Bigetron GT-6.
Kemudian, pada Kamis pagi (21/12), sebanyak 33 penumpang berhasil ditemukan dalam kondisi selamat, dua penumpang dinyatakan meninggal dan dua orang dinyatakan hilang.
Kedua penumpang yang dinyatakan hilang dan hingga hari ketiga atau Sabtu, masih dalam pencarian, yakni seorang laki-laki bernama Ahmad dan perempuan bernama Kasiani.
Tim SAR gabungan dengan menggunakan KN SAR Parikesit 251 saat melakukan penyisiran untuk melakukan pencarian dua penumpang Kapal Bigetron GT-6 yang belum ditemukan, Sabtu (23/12). (ANTARA/HO/Basarnas Mamuju)
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Basarnas: 14 kapal nelayan bantu cari penumpang Kapal Bigetron GT-6
"Pada hari ketiga pencarian dua penumpang Kapal Bigetron GT-6, kami membagi empat sektor dengan menggerakkan empat SRU (Search and Rescue Unit), salah satunya dengan melibatkan 14 kapal nelayan," kata Kepala Seksi Operasi Basarnas Mamuju Aswandi, Sabtu.
Kapal nelayan yang dikerahkan membantu pencarian dua penumpang yang belum ditemukan itu akan melakukan penyisiran di sekitar lokasi kecelakaan Kapal Bigetron GT-6.
Tiga SRU lainnya yang dikerahkan untuk melakukan pencarian dua penumpang Kapal Bigetron GT-6 yang belum ditemukan, yakni KN SAR Parikesit 251, RIB 02 milik Basarnas serta perahu karet.
"Pada RIB 02, kami juga menempatkan satu tim drone untuk melakukan pencarian lebih cepat dan menyeluruh di sekitar lokasi yang diduga posisi kedua korban," jelas Aswandi.
Sementara, tim SRU perahu karet melakukan penyisiran hingga ke wilayah Utara dari lokasi kecelakaan Kapal Bigetron GT-6, atau sekitar perairan Pulau Karampuang.
"Sedangkan, berdasarkan hasil prediksi lokasi pencarian (SAR Map prediction), KN SAR Parikesit 251 hari ini melakukan penyisiran hingga radius 173 NM (Nautical Mile)," terang Aswandi.
Kapal Bigetron GT-6 dilaporkan hilang kontak di wilayah perairan Batuampar Kabupaten Mamuju, pada Rabu (20/12).
Kapal Bigetron GT-6 berlayar dari Pulau Ambo Kepulauan Bala-balakang pada Rabu (20/12) sekitar pukul 10. 00 WITA dan seharusnya sudah tiba enam jam kemudian atau sekitar pukul 16. 00 WITA di Dermaga Sumare Kabupaten Mamuju.
Namun hingga Rabu malam (20/12) sekitar pukul 24. 00 WITA Kapal Bigetron GT-6 tersebut belum diketahui keberadaannya.
Berdasarkan keterangan nakhoda, Kapal Bigetron GT-6 itu terbalik akibat dihantam gelombang dalam pelayaran dari Pulau Ambo Kepulauan Bala-balakang menuju Dermaga Sumare Kabupaten Mamuju, pada Rabu sore (20/12).
Kantor Mamuju yang menerima laporan kapal kehilangan kontak tersebut segera mengerahkan tim rescue untuk melaksanakan pencarian dan pertolongan.
Tim Rescue Basarnas bersama unsur SAR lainnya, pada Kamis dinihari (21/12) mulai melakukan penyisiran pada jalur pelayaran Kapal Bigetron GT-6.
Kemudian, pada Kamis pagi (21/12), sebanyak 33 penumpang berhasil ditemukan dalam kondisi selamat, dua penumpang dinyatakan meninggal dan dua orang dinyatakan hilang.
Kedua penumpang yang dinyatakan hilang dan hingga hari ketiga atau Sabtu, masih dalam pencarian, yakni seorang laki-laki bernama Ahmad dan perempuan bernama Kasiani.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Basarnas: 14 kapal nelayan bantu cari penumpang Kapal Bigetron GT-6