Mamuju (ANTARA) - Provinsi Sulawesi Barat menduduki peringkat kedua nasional sebagai provinsi teraman di Indonesia dengan persentase penduduk yang menjadi korban kejahatan di angka 0,30 persen, kata Penjabat Gubernur Sulbar Zudan Arif Fakrulloh.   

"Kita bersyukur Provinsi Sulbar menempati peringkat kedua nasional sebagai provinsi teraman berdasarkan persentase penduduk yang menjadi korban kejahatan di angka 0,30 persen," kata Zudan Arif Fakrulloh, di Mamuju, Kamis.  

Penjabat Gubernur menyampaikan, berdasarkan data BPS, 10 Provinsi yang masuk sebagai provinsi teraman di Indonesia, yakni peringkat pertama Provinsi Bali dengan angka 0,20 persen, kemudian Provinsi Sulbar 0,30 persen, dan Provinsi Aceh 0,34 persen.

Selanjutnya, Provinsi Kalimantan Selatan di angka 0,38 persen, Kalimantan Timur 0,41 persen, Kalimantan Barat di angka 0,42 persen, Gorontalo 0,44 persen serta Provinsi Kepulauan Bangka Belitung di angka 0,44 persen.

"Persentase yang diraih Provinsi Sulbar terdiri dari, jumlah penduduk yang menjadi korban kejahatan, pencurian, penganiayaan, pencurian dengan kekerasan, pelecehan seksual dan lainnya di wilayah perkotaan dan perdesaan sejak 1 Januari hingga 31 Desember 2022," jelasnya.

Kondisi itu menurut Zudan Arif Fakrulloh, patut disyukuri karena secara umum Provinsi Sulbar merupakan daerah yang masyarakatnya ramah dan majemuk.

Sehingga, Zudan Arif Fakrulloh mengajak seluruh elemen masyarakat di Sulbar untuk selalu menjaga kondusifitas daerah di wilayah masing-masing.

"Kepada seluruh masyarakat, tokoh agama dan elemen penting lainnya untuk bersinergi menjaga kondusifitas wilayah Sulbar. Mari terus bersama kita jaga kamtibmas di lingkungan masing-masing agar semua tetap aman dan merasa nyaman di Sulbar," ujar Zudan Arif Fakrulloh.

Ia menyampaikan bahwa situasi yang kondusif, aman dan damai itu juga berkat kolaborasi dan sinergi semua pihak, baik pemerintah daerah, TNI/Polri, tokoh agama, tokoh masyarakat dan seluruh masyarakat Sulbar.

"Terima kasih kami sampaikan atas kolaborasi dan sinergisitas semua pihak, termasuk di dalamnya para tokoh agama dan tokoh masyarakat yang memiliki kedekatan sosial dan kultural secara langsung dengan masyarakat," kata Zudan Arif Fakrulloh.

Pewarta : Amirullah
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024