Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Utama (Sestama) Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Bangbang Surono menyatakan pihaknya berkomitmen untuk memperbaiki tata kelola barang milik negara (BMN).
"Terima kasih atas review pengelolaan BMN, saran dan masukan akan kami jadikan pedoman untuk segera memperbaiki tata kelola BMN ke depannya," kata Bangbang dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Bangbang menyampaikan komitmen tersebut dalam kegiatan exit meeting pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) di Kantor Pusat BNPT, Sentul, Jawa Barat, Kamis (28/12).
Dia juga berpesan kepada seluruh jajaran BNPT agar BMN dirawat dan digunakan dengan baik karena merupakan aset negara.
"Aset-aset tidak hanya diperoleh dengan baik, tetapi juga digunakan dan dirawat dengan baik, sehingga nilai ekonomisnya optimal dan tidak merugikan keuangan negara," jelas Bangbang.
Baca juga: BNPT: Jiwa bela negara pilar utama menjadikan Indonesia tangguh
Sementara itu, Auditor Utama Keuangan Negara I BPK RI Ahsanul Haq memaparkan hasil pemeriksaan dan perlunya perencanaan aksi serta komitmen untuk menindaklanjuti hasil pemeriksaan tersebut.
"Diperlukan action plan (perencanaan aksi) dan komitmen untuk menindaklanjuti hasil pemeriksaan," kata Ahsanul.
Dia juga menjelaskan bahwa exit meeting merupakan bagian dari Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) yang memerlukan komunikasi efektif dari awal hingga akhir antara pemeriksa dan yang diperiksa.
"Kami komunikasikan tujuan pemeriksaan pengelolaan BMN. Saat pemeriksaan, kami juga komunikasi seperti mengadakan konfirmasi dan sekarang ini kami komunikasikan hasil pemeriksaan," ujar Ahsanul.
Baca juga: BNPT lakukan asesmen pastikan keamanan Natal dan tahun baru
"Terima kasih atas review pengelolaan BMN, saran dan masukan akan kami jadikan pedoman untuk segera memperbaiki tata kelola BMN ke depannya," kata Bangbang dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Bangbang menyampaikan komitmen tersebut dalam kegiatan exit meeting pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) di Kantor Pusat BNPT, Sentul, Jawa Barat, Kamis (28/12).
Dia juga berpesan kepada seluruh jajaran BNPT agar BMN dirawat dan digunakan dengan baik karena merupakan aset negara.
"Aset-aset tidak hanya diperoleh dengan baik, tetapi juga digunakan dan dirawat dengan baik, sehingga nilai ekonomisnya optimal dan tidak merugikan keuangan negara," jelas Bangbang.
Baca juga: BNPT: Jiwa bela negara pilar utama menjadikan Indonesia tangguh
Sementara itu, Auditor Utama Keuangan Negara I BPK RI Ahsanul Haq memaparkan hasil pemeriksaan dan perlunya perencanaan aksi serta komitmen untuk menindaklanjuti hasil pemeriksaan tersebut.
"Diperlukan action plan (perencanaan aksi) dan komitmen untuk menindaklanjuti hasil pemeriksaan," kata Ahsanul.
Dia juga menjelaskan bahwa exit meeting merupakan bagian dari Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) yang memerlukan komunikasi efektif dari awal hingga akhir antara pemeriksa dan yang diperiksa.
"Kami komunikasikan tujuan pemeriksaan pengelolaan BMN. Saat pemeriksaan, kami juga komunikasi seperti mengadakan konfirmasi dan sekarang ini kami komunikasikan hasil pemeriksaan," ujar Ahsanul.
Baca juga: BNPT lakukan asesmen pastikan keamanan Natal dan tahun baru