Makassar (ANTARA) - Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Selatan, Rizki Ernadi Wimanda bersama Pj.Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan Bachtiar Baharuddin sepakat memperkuat komitmen bersinergi membangun perekonomian di provinsi itu.
"Hal ini penting untuk bersama-sama membangun perekonomian Sulsel termasuk menekan inflasi daerah melalui tim pengendali inflasi daerah (TPID) Sulsel," kata Rizki di sela audiensi dengan Pj Gubernur Sulsel di Makassar, Kamis.
Diakui, selaku pejabat baru bertugas di Sulsel maka perlu menguatkan komitmen untuk membangun UKM dan UMKM.
Selain memperkenalkan diri, ia juga menyampaikan komitmennya untuk melanjutkan sinergi yang telah terbangun dan mendukung program-program strategis dari Pemerintah Provinsi Sulsel khususnya dalam membangun perekonomian Sulsel.
Rizki juga menyampaikan bahwa terkait pengendalian inflasi daerah, sinergi yang baik antara Bank Indonesia bersama jajaran pemerintah daerah baik di Provinsi maupun Kabupaten/Kota di Sulsel dalam Forum TPID telah membuahkan hasil yang sangat baik.
Hal ini terlihat pada laju inflasi gabungan 5 kota IHK di Sulsel yang terus menurun dari 5,77 persen (yoy) pada 2022 menjadi 2,81 persen (yoy) diakhir 2023, atau terkendali dalam kisaran target inflasi nasional 3±1 persen (yoy).
Ke depan, berbagai upaya untuk memperkuat ketahanan pangan serta menjaga kestabilan harga bahan pokok akan menjadi salah satu program prioritas utama dan perlu terus ditingkatkan.
Pj. Gubernur dalam kesempatan tersebut berharap kerja sama yang sudah berlangsung selama ini antara Pemerintah Provinsi Sulsel dan Bank Indonesia dapat terus dilanjutkan.
Selain upaya pengendalian inflasi, Pj Gubernur juga berharap peran aktif Bank Indonesia dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Hal tersebut melalui pengembangan sektor pertanian, baik untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun pasar ekspor, diantaranya melalui edukasi praktek pengembangan tanaman hortikultura kepada masyarakat.
"Hal ini penting untuk bersama-sama membangun perekonomian Sulsel termasuk menekan inflasi daerah melalui tim pengendali inflasi daerah (TPID) Sulsel," kata Rizki di sela audiensi dengan Pj Gubernur Sulsel di Makassar, Kamis.
Diakui, selaku pejabat baru bertugas di Sulsel maka perlu menguatkan komitmen untuk membangun UKM dan UMKM.
Selain memperkenalkan diri, ia juga menyampaikan komitmennya untuk melanjutkan sinergi yang telah terbangun dan mendukung program-program strategis dari Pemerintah Provinsi Sulsel khususnya dalam membangun perekonomian Sulsel.
Rizki juga menyampaikan bahwa terkait pengendalian inflasi daerah, sinergi yang baik antara Bank Indonesia bersama jajaran pemerintah daerah baik di Provinsi maupun Kabupaten/Kota di Sulsel dalam Forum TPID telah membuahkan hasil yang sangat baik.
Hal ini terlihat pada laju inflasi gabungan 5 kota IHK di Sulsel yang terus menurun dari 5,77 persen (yoy) pada 2022 menjadi 2,81 persen (yoy) diakhir 2023, atau terkendali dalam kisaran target inflasi nasional 3±1 persen (yoy).
Ke depan, berbagai upaya untuk memperkuat ketahanan pangan serta menjaga kestabilan harga bahan pokok akan menjadi salah satu program prioritas utama dan perlu terus ditingkatkan.
Pj. Gubernur dalam kesempatan tersebut berharap kerja sama yang sudah berlangsung selama ini antara Pemerintah Provinsi Sulsel dan Bank Indonesia dapat terus dilanjutkan.
Selain upaya pengendalian inflasi, Pj Gubernur juga berharap peran aktif Bank Indonesia dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Hal tersebut melalui pengembangan sektor pertanian, baik untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun pasar ekspor, diantaranya melalui edukasi praktek pengembangan tanaman hortikultura kepada masyarakat.