Makassar (ANTARA) - Personil dari Koramil 1406-09/Sajoanging dibawah Kodim 1406/Wajo bersama warga menanam pohon mangrove guna mencegah terjadinya abrasi ombak di Lingkungan Cenranae, Kelurahan Akkajeng, Kecamatan Sajoanging, Kabupaten Wajo, Sabtu.
Danramil 1406-09/Sajoanging Wajo Kapten Cba Salamuddin melalui keterangan rilisnya di Makassar, Sabtu mengatakan kegiatan itu bertujuan untuk menjaga keberlanjutan ekosistem pesisir dan melawan ancaman abrasi ombak sebagai wujud Karya Bhakti Tentara Nasional Indonesia (TNI).
"Inisiatif ini bertujuan untuk mengantisipasi kerusakan bibir pantai akibat abrasi ombak yang terjadi saat air pasang," ujarnya.
Kapten Cba Salamuddin mengimbau masyarakat sekitar agar aktif menjaga dan merawat hutan mangrove yang berfungsi menjaga kelestarian alam dan melindungi wilayah pesisir dari dampak negatif abrasi ombak.
Turut hadir dalam kegiatan ini beberapa tokoh masyarakat dan perwakilan instansi terkait, antara lain Lurah Akkajeng Muh Akhsan, Kepala Lingkungan Cenranae Muh Aras serta 30 warga masyarakat Akkajeng.
Kapten Cba Salamuddin menyatakan pentingnya kolaborasi antara TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam upaya pelestarian lingkungan.
"Penanaman pohon mangrove ini adalah langkah konkret kita dalam menjaga ekosistem pesisir dan melibatkan masyarakat sebagai agen utama dalam proses ini," ujarnya.
Mangrove dipilih karena kemampuannya yang unik dalam menyerap karbon dioksida, melindungi pantai dari erosi, serta menyediakan habitat penting bagi berbagai jenis flora dan fauna.
"Diharapkan, langkah seperti ini dapat menjadi inspirasi bagi komunitas lainnya untuk ikut berkontribusi dalam menjaga keberlanjutan alam," kata dia.
Karya Bhakti TNI Kodim 1406/Wajo diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam menjaga keberlanjutan ekosistem pesisir serta memberikan contoh nyata betapa pentingnya peran aktif masyarakat dalam menjaga kelestarian alam.
Danramil 1406-09/Sajoanging Wajo Kapten Cba Salamuddin melalui keterangan rilisnya di Makassar, Sabtu mengatakan kegiatan itu bertujuan untuk menjaga keberlanjutan ekosistem pesisir dan melawan ancaman abrasi ombak sebagai wujud Karya Bhakti Tentara Nasional Indonesia (TNI).
"Inisiatif ini bertujuan untuk mengantisipasi kerusakan bibir pantai akibat abrasi ombak yang terjadi saat air pasang," ujarnya.
Kapten Cba Salamuddin mengimbau masyarakat sekitar agar aktif menjaga dan merawat hutan mangrove yang berfungsi menjaga kelestarian alam dan melindungi wilayah pesisir dari dampak negatif abrasi ombak.
Turut hadir dalam kegiatan ini beberapa tokoh masyarakat dan perwakilan instansi terkait, antara lain Lurah Akkajeng Muh Akhsan, Kepala Lingkungan Cenranae Muh Aras serta 30 warga masyarakat Akkajeng.
Kapten Cba Salamuddin menyatakan pentingnya kolaborasi antara TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam upaya pelestarian lingkungan.
"Penanaman pohon mangrove ini adalah langkah konkret kita dalam menjaga ekosistem pesisir dan melibatkan masyarakat sebagai agen utama dalam proses ini," ujarnya.
Mangrove dipilih karena kemampuannya yang unik dalam menyerap karbon dioksida, melindungi pantai dari erosi, serta menyediakan habitat penting bagi berbagai jenis flora dan fauna.
"Diharapkan, langkah seperti ini dapat menjadi inspirasi bagi komunitas lainnya untuk ikut berkontribusi dalam menjaga keberlanjutan alam," kata dia.
Karya Bhakti TNI Kodim 1406/Wajo diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam menjaga keberlanjutan ekosistem pesisir serta memberikan contoh nyata betapa pentingnya peran aktif masyarakat dalam menjaga kelestarian alam.