Mamuju (ANTARA Sulbar) - Bencana Banjir yang sempat menerjang wilayah Kecamatan Sarjo, Kabupaten Mamuju Utara (Matra), Sulawesi Barat, kini mulai surut.

"Bencana banjir Jumat pagi (17/1) sempat membuat panik warga di kecamatan Sarjo yang terletak di wilayah paling utara Matra yang berbatasan dengan wilayah Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah," kata Anggota DPRD Sulbar, Rayu di Pasangkayu, Sabtu.

Menurutnya, warga saat ini telah membersihkan rumah mereka setelah banjir setinggi satu meter ini merendam pemukiman penduduk setempat.

"Tidak ada korban jiwa dari peristiwa ini. Namun kerugian yang dialami masyarakat tetap ada termasuk hasil pertanian rusak tersapu banjir," kata Rayu.

Rayu menuturkan, masyarakat panik karena air datang begitu cepat. Padahal, hujan yang terjadi tidak lebat, hanya hujan gerimis saja, tapi tiba-tiba air muncul makin lama makin banyak sehingga terjadi banjir yang menggenangi hampir seluruh desa di Kecamatan Sarjo.

Rayu menambahkan, kemungkinan besar, banjir ini disebabkan oleh meluapnya Sungai Surumana yang merupakan sungai yang menjadi pembatas antara wilayah Sulbar dan Sulteng.

"Menurut warga di sini, kemungkinan banjir ini disebabkan oleh meluapnya Sungai Surumana sebagaimana pengalaman sebelumnya ketika terjadi banjir di daerah ini. Dengan kejadian ini, saya sangat berharap adanya perhatian pemerintah, baik pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten karena daerah ini sudah menjadi langganan banjir pada tiap musim hujan," jelasnya.

Sehingga kata dia, pemerintah diharapkan ada upaya serius yang dilakukan oleh pemerintah agar masalah banjir ini bisa teratasi.

Sebagai salah seorang legislator di DPRD Sulbar, Rayu mengaku akan membahas khusus masalah ini dengan pihak eksekutif untuk mencarikan solusi mengatasi masalah banjir baik yang terjadi di wilayah Matra maupun di wilayah Sulbar yang lain.

"Saya tidak akan berhenti mempertanyakan persoalan ini ke pemerintah jika tidak ada solusi atau upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah banjir ini. Kasihan warga kita yang ada di perbatasan, mereka tidak bisa beraktivitas, mereka tidak bisa bekerja untuk mencari nafkah jika daerah mereka terendam banjir. Saya berharap ini menjadi perhatian kita bersama," katanya. Nurul H

Pewarta : Aco Ahmad
Editor :
Copyright © ANTARA 2024