Makassar (ANTARA) - Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan Bahtiar Baharuddin meninjau hasil penanaman pisang cavendish di Sentra Pembibitan Cavendish Dusun Waru dan Cenrana, Desa Tellongeng, Kecamatan Mare, Kabupaten Bone, Jumat.

Pohon pisang cavendish yang ditanam di dua lokasi pada tiga bulan lalu tersebut, saat ini sudah setinggi pinggang hingga bahu orang dewasa.

"Kita tanam pisang cavendish di sini sudah secara ilmiah dan diteliti dan disiapkan oleh tim yang berpengalaman menanam pisang cavendish, ini kawan-kawan dari Pulau Jawa dan Lampung. Kami bawa ke sini yang memang sudah berkebun pisang cavendish yang melakukan asistensi langsung," kata dia.

Ia menjelaskan satu hektare lahan yang ditanami pisang cavendish, minimal bisa menghasilkan Rp180 juta. Apalagi jika sudah ada jaminan pasar karena pertanian kontrak sehingga pembeli sudah antre.

Ia mengatakan telah ada pengusaha lokal yang menjadi pelaku ekspor ke China meminta 500 kontainer hasil budi daya itu untuk dapat dipenuhi setiap minggu.

Demikian juga, katanya, ada beberapa perusahaan yang mengajukan minat membeli hasil pisang cavendish.

Negara-negara yang mengonsumsi pisang, seperti Arab (Timur Tengah), China, Jepang, dan Korea, sedangkan di negara tersebut, pisang tidak tumbuh dengan baik. Total 65 negara dunia yang meminta pisang Indonesia dan baru bisa dipenuhi satu persen.

"Jadi harus tanam lebih banyak lagi karena cavendish ini komoditi pisang yang diminati seluruh dunia dan kekuatannya Indonesia dan Sulsel itu, hampir seluruh Sulsel tanahnya cocok," katanya.

Hasil budi daya pisang cavendish mulai dari buah hingga batang pohon, kata dia, bisa dimanfaatkan seperti halnya pohon kelapa.

"Waktu penanaman tujuh bulan sudah bisa menghasilkan dan dipanen dan bisa menjadi komoditi andalan kita di Sulsel," katanya.

Tenaga Expert Pisang PT Cipta Agri Pratama (PT CAP) Bambang Heru Suharsono mengatakan pohon pisang di tempat itu sudah berusia tiga bulan. Penanaman pada Oktober 2023, sedangkan mulai panen tujuh hingga sembilan bulan.

"Ini low land (dataran rendah) sinar mataharinya cukup, jadi lebih cepat panen," katanya.
 

Pewarta : Abdul Kadir
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024