Mamuju (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat bersama Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menyalurkan 84 paket bantuan untuk para korban stunting di Kabupaten Mamuju.

"Sebanyak 84 paket bantuan stunting berupa beras dan telur itu disalurkan kepada sasaran utama, yaitu balita yang terindikasi stunting dan ibu hamil," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulbar drg Asran Masdy di Mamuju, Jumat.

Selain mahasiswa yang tergabung dalam PMII, penyaluran paket stunting yang dilaksanakan di Posyandu Anggrek Merah, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju itu juga melibatkan tenaga pelaksana gizi (TPG), pendamping PKH, bidan, dan kader posyandu.

Kepala Dinas Kesehatan Sulbar menyampaikan pentingnya kehadiran orang tua, khususnya ibu yang memiliki balita di posyandu setiap bulannya.

"Partisipasi aktif ibu hamil dan anak berisiko stunting di posyandu sangat vital untuk meningkatkan daya serap di wilayah tersebut," kata Asran Masdy.

Kehadiran para ibu hamil dan anak berisiko stunting di posyandu menurut Asran Masdy, akan berdampak pada pengambilan keputusan terkait kebijakan penanganan stunting yang akan diimplementasikan.

Selain mendistribusikan paket stunting, pada kegiatan itu Dinas Kesehatan Provinsi Sulbar juga menyosialisasikan bahaya demam berdarah dengue (DBD) dan cara pencegahan penyebaran nyamuk aedes aegypti penyebab DBD.

Pada kesempatan itu, Kepala Dinas Kesehatan juga menekankan pentingnya kebersihan toilet, baik di rumah maupun fasilitas umum sebagai langkah preventif untuk menghindari penyakit yang berasal dari toilet.

"Melalui kerja sama pemerintah dan organisasi kemahasiswaan seperti PMII, diharapkan upaya penanggulangan stunting di Sulbar dapat semakin efektif. Kegiatan ini menjadi bukti nyata dari sinergi berbagai pihak dalam menciptakan masyarakat yang sehat dan berkualitas," kata Asran Masdy.

Intervensi stunting juga dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Provinsi Sulbar di Posyandu Al Ikhlas, Desa Bambu, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju.

Intervensi dilakukan dengan pemberian paket bantuan, berupa telur, susu, bubur, dan daging kaleng kepada balita stunting.

"Hari ini kami datang mengunjungi posyandu sebagai wujud gerakan penanganan empat plus satu, khususnya yang terkait stunting," kata Kepala Bapperida Sulbar Junda Maulana.

Ia mengajak para ibu hamil yang memiliki balita agar memanfaatkan pelayanan posyandu yang dilaksanakan sebulan sekali.

"Pelayanan posyandu penting untuk kita mengetahui pertumbuhan atau perkembangan anak-anak kita. Jadi, mari manfaatkan posyandu demi masa depan anak-anak kita," kata Junda Maulana.

Pewarta : Amirullah
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024