Makassar (ANTARA) - Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) bersama tim SAR gabungan mengevakuasi jasad nelayan, Abdul (30), setelah dinyatakan hilang karena kapalnya terbalik di wilayah Central Poin of Indonesia (CPI) Perairan Makassar, Sulawesi Selatan.

"Korban ditemukan pada Rabu, hari ketiga pencarian dalam kondisi meninggal dunia di pesisir pantai sekitar 300 meter arah selatan dari lokasi kejadian terbaliknya perahu," ujar Komandan Tim SAR Basarnas Makassar Darul Astiyadi di Makassar, Rabu.

Jenazah korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bayangkara untuk memastikan identitas, selanjutnya diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.

Pada Senin (15/1), korban yang bekerja sebagai nelayan bersama dua rekannya mencari ikan di sekitar wilayah reklamasi CPI Perairan Makassar.

Kondisi laut saat itu sedang mengalami gelombang tinggi disertai cuaca buruk. Perahu yang ditumpanginya terbalik disebabkan ombak tinggi. Sebanyak dua rekannya, Daeng Bunga (50) dan Syahrul (30), ditemukan dalam keadaan selamat, sedangkan korban Abdul dinyatakan hilang.

Setelah mendapatkan informasi kejadian itu, Basarnas menurunkan tim dan memberangkatkan rigid bouyancy boats (RBB) melalui jalur pelabuhan rakyat Paotere untuk proses pencarian. Hari kedua pencarian terhadap korban dilakukan penyelaman di sekitar lokasi kejadian, namun belum menemukan korban. Pada hari ketiga pencarian, korban ditemukan tim SAR gabungan.

Operasi SAR kemudian dinyatakan ditutup dan seluruh potensi SAR yang terlibat dalam pelaksanaan operasi tersebut dikembalikan ke satuan masing-masing.

Kepala Kantor Basarnas Makassar Mexianus Bekabel mengimbau nelayan maupun masyarakat yang akan menggunakan transportasi laut agar menunda sementara waktu terlebih dahulu perjalanan maupun mencari ikan, mengingat kondisi cuaca sedang buruk dan tidak memungkinkan untuk melaksanakan aktivitas di laut.


Pewarta : M Darwin Fatir
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024