Makassar (ANTARA Sulsel) - Kepala Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan H Abdullah Jabbar mengatakan, kompetensi siswa di Sulsel masih rendah, karena masih di bawah strandar nasional.

"Kompeten siswa di Sulsel sangat rendah. Walaupun dinyatakan lulus 100 persen tahun lalu, namun sebenarnya kompetensinya di bawah standar nasional," kata Jabbar di Makassar, Kamis.

Dia mengatakan, kompetensi siswa di Sulsel berada pada urutan keempat dari bawah dari 35 provinsi. Mencermati kondisi tersebut, guru, kepala sekolah, pengawas dan UPTD dinilai bertanggung jawab meningkatkan kualitas siswa.

Menurutnya, sertifikasi guru seharusnya mendorong kualitas mengajar pendidik itu menjadi lebih meningkat, sehingga kompetensi siswa juga bertambah baik.

"Namun yang terjadi tidak demikian. Dikhawatirkan suatu saat para orang tua siswa bisa menuntut pada guru, kenapa tunjangan sertifikasi yang demikian besar, tidak mampu menunjang peningkatan kualitas siswa," katanya.

Untuk menjawab persoalan itu di lapangan, lanjut dia, lembaga donor USAID PRIORITAS bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Sulsel memberikan penguatan SDM dalam meningkatkan kualitas pengajaran guru dan kompetensi siswa.

Bentuk penguatan SDM tersebut adalah pelatihan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) untuk guru, kepala sekolah dan stakeholder lain bagi sekolah dasar dan madrasah tsanawiyah di empat daerah mitra baru USAID PRIORITAS.

Keempat daerah itu adalah Toraja, Bone, Parepare dan Takalar. Para peserta adalah orang-orang yang telah lulus dari uji berkas dan wawancara yang telah dilakukan oleh tim USAID PRIORITAS, Dinas Pendidikan, Kemenag masing-masing daerah dan dari perguruan tinggi.

Adapun model pelaksanaannya adalah Pembelajaran Aktif Kreatif dan Menyenangkan (Pakem) yang merupakan model kelas dunia yang mengembangkan kemampuan siswa untuk kritis, kreatif dan inovatif dalam memecahkan masalah. T Susilo

Pewarta : Suriani Mappong
Editor :
Copyright © ANTARA 2024