Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan kategori Siklon Tropis Anggrek diperkirakan meningkat menjadi kategori dua yang dapat menyebabkan potensi gelombang tinggi di sejumlah perairan Indonesia.
"Diperkirakan Siklon Tropis Anggrek meningkat dari kategori satu menjadi kategori dua dalam 24 jam ke depan dan bergerak ke arah selatan," kata Deputi Meteorologi BMKG Guswanto di Jakarta, Rabu.
Ia menjelaskan, Siklon Tropis Anggrek itu terpantau berada di Samudera Hindia barat Bengkulu yang dapat berdampak pada gelombang laut tinggi di kisaran 1,25 meter hingga 2,5 meter di Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan barat Kepulauan Mentawai hingga Lampung, serta Bengkulu hingga Pulau Enggano, perairan selatan Banten hingga Jawa Tengah.
Sementara gelombang yang lebih tinggi di kisaran 2,5 meter hingga 4 meter, disampaikan berpotensi terjadi di Samudera Hindia barat Kep. Mentawai hingga Lampung dan Samudra Hindia selatan Banten.
Ia menyampaikan Siklon Tropis Anggrek itu tepatnya berada di sekitar koordinat 10,1 lintang selatan dan 94,2 bujur timur atau 1.130 km barat daya Bengkulu.
"Kecepatan angin Siklon Tropis Anggrek maksimum 35 knot dan tekanan udara minimum kisaran 995 hPa bergerak ke arah selatan-tenggara," katanya.
Sebelumnya, BMKG melalui TCWC (Tropical Cyclone Warning Center) Jakarta, mengidentifikasi Siklon Tropis Anggrek terbentuk di sekitar Samudra Hindia sebelah Barat Daya Bengkulu pada Selasa.
Guswanto mengatakan pula bahwa Siklon Tropis Anggrek tumbuh di area tanggung jawab TCWC Jakarta, sehingga sesuai dengan peraturan internasional yang berlaku maka siklon tropis tersebut diberikan nama yang dikeluarkan oleh TCWC Jakarta.
"Diperkirakan Siklon Tropis Anggrek meningkat dari kategori satu menjadi kategori dua dalam 24 jam ke depan dan bergerak ke arah selatan," kata Deputi Meteorologi BMKG Guswanto di Jakarta, Rabu.
Ia menjelaskan, Siklon Tropis Anggrek itu terpantau berada di Samudera Hindia barat Bengkulu yang dapat berdampak pada gelombang laut tinggi di kisaran 1,25 meter hingga 2,5 meter di Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan barat Kepulauan Mentawai hingga Lampung, serta Bengkulu hingga Pulau Enggano, perairan selatan Banten hingga Jawa Tengah.
Sementara gelombang yang lebih tinggi di kisaran 2,5 meter hingga 4 meter, disampaikan berpotensi terjadi di Samudera Hindia barat Kep. Mentawai hingga Lampung dan Samudra Hindia selatan Banten.
Ia menyampaikan Siklon Tropis Anggrek itu tepatnya berada di sekitar koordinat 10,1 lintang selatan dan 94,2 bujur timur atau 1.130 km barat daya Bengkulu.
"Kecepatan angin Siklon Tropis Anggrek maksimum 35 knot dan tekanan udara minimum kisaran 995 hPa bergerak ke arah selatan-tenggara," katanya.
Sebelumnya, BMKG melalui TCWC (Tropical Cyclone Warning Center) Jakarta, mengidentifikasi Siklon Tropis Anggrek terbentuk di sekitar Samudra Hindia sebelah Barat Daya Bengkulu pada Selasa.
Guswanto mengatakan pula bahwa Siklon Tropis Anggrek tumbuh di area tanggung jawab TCWC Jakarta, sehingga sesuai dengan peraturan internasional yang berlaku maka siklon tropis tersebut diberikan nama yang dikeluarkan oleh TCWC Jakarta.