Mamuju (ANTARA) - DPRD Provinsi Sulawesi Barat mendorong peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) dari Balai Benih Ikan Poniang (BBIP) di Kabupaten Majene.
"Kami mendorong agar PAD di BBIP Majene dapat meningkat," kata Ketua Komisi II DPRD Sulbar Sudirman saat melakukan kunjungan kerja ke Balai Benih Ikan Poniang di Kabupaten Majene, Rabu.
Kunjungan kerja ke BBIP Poniang tersebut dalam rangka monitoring dan evaluasi kegiatan APBD 2023.
Dari hasil monitoring dan evaluasi tersebut, Komisi II DPRD Sulbar menemukan pendapatan BBIP baru di angka Rp1,5 miliar.
Menurut Sudirman, beberapa potensi di BBIP tersebut perlu dibenahi, diantaranya pembenihan dan pemasaran.
"Namun, kendalanya karena tidak ada dukungan anggaran untuk pembenihan sehingga PAD tidak optimal" ujar Sudirman.
Kendala lain, yakni kurangnya permintaan benih di Sulbar sehingga ke depan kata Sudirman persoalan pemasaran perlu menjadi perhatian.
Namun, potensi lain yang bisa dikembangkan BBIP yakni melakukan pembesaran udang vaname.
"Ketiga permasalahan tersebut dapat diatasi dengan melibatkan pihak ketiga melakukan pengembangan budidaya benih ikan pantai maupun pembesaran udang vaname," kata Sudirman.
Ia menyampaikan bahwa pada 2023 dilakukan pembangunan rehabilitasi sarana dan prasarana biosecurit UPTD BBIP di Majene.
"Proyek yang menggunakan pagu sebesar Rp203 juta telah tuntas, namun terpenting perlu menjadi perhatian adalah mendorong peningkatan PAD dari potensi yang dimiliki BBIP Poniang," terang Sudirman.
Sebelumnya, Penjabat Gubernur Sulbar Zudan Arif Fakrulloh menyampaikan bahwa UPTD BBIP di Majene masih berpotensi dikembangkan sebab dari empat hektare luas lahan, baru terkelola sekitar 20 persen.
Ia meminta Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulbar terus melakukan kajian untuk pengembangan BBIP tersebut.
"Potensi kita masih sangat besar sekali, baik digunakan untuk pembesaran pembenihan maupun untuk membuat tambak skala kecil," kata Zudan Arif Fakrulloh.
Ia berharap, selain fungsi pelayanan, UPTD BBIP Majene itu juga salah menjadi satu sumber pendapatan daerah.
"Sehingga tidak menjadi unit cost terus-menerus, tetapi bisa bergeser menjadi revenue yaitu unit yang menghasilkan," ujar Zudan Arif Fakrulloh.
Sedangkan Kepala UPTD BBIP Majene Irwan Latief mengatakan saat ini BBIP itu baru memproduksi benih udang vaname dan ikan nila namun produksinya masih di bawah standar.
"Kami berharap, ke depan ada pendampingan dan dukungan untuk pengembangan sarana dan prasarana produksi," ujar Irwan Latief.
"Kami mendorong agar PAD di BBIP Majene dapat meningkat," kata Ketua Komisi II DPRD Sulbar Sudirman saat melakukan kunjungan kerja ke Balai Benih Ikan Poniang di Kabupaten Majene, Rabu.
Kunjungan kerja ke BBIP Poniang tersebut dalam rangka monitoring dan evaluasi kegiatan APBD 2023.
Dari hasil monitoring dan evaluasi tersebut, Komisi II DPRD Sulbar menemukan pendapatan BBIP baru di angka Rp1,5 miliar.
Menurut Sudirman, beberapa potensi di BBIP tersebut perlu dibenahi, diantaranya pembenihan dan pemasaran.
"Namun, kendalanya karena tidak ada dukungan anggaran untuk pembenihan sehingga PAD tidak optimal" ujar Sudirman.
Kendala lain, yakni kurangnya permintaan benih di Sulbar sehingga ke depan kata Sudirman persoalan pemasaran perlu menjadi perhatian.
Namun, potensi lain yang bisa dikembangkan BBIP yakni melakukan pembesaran udang vaname.
"Ketiga permasalahan tersebut dapat diatasi dengan melibatkan pihak ketiga melakukan pengembangan budidaya benih ikan pantai maupun pembesaran udang vaname," kata Sudirman.
Ia menyampaikan bahwa pada 2023 dilakukan pembangunan rehabilitasi sarana dan prasarana biosecurit UPTD BBIP di Majene.
"Proyek yang menggunakan pagu sebesar Rp203 juta telah tuntas, namun terpenting perlu menjadi perhatian adalah mendorong peningkatan PAD dari potensi yang dimiliki BBIP Poniang," terang Sudirman.
Sebelumnya, Penjabat Gubernur Sulbar Zudan Arif Fakrulloh menyampaikan bahwa UPTD BBIP di Majene masih berpotensi dikembangkan sebab dari empat hektare luas lahan, baru terkelola sekitar 20 persen.
Ia meminta Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulbar terus melakukan kajian untuk pengembangan BBIP tersebut.
"Potensi kita masih sangat besar sekali, baik digunakan untuk pembesaran pembenihan maupun untuk membuat tambak skala kecil," kata Zudan Arif Fakrulloh.
Ia berharap, selain fungsi pelayanan, UPTD BBIP Majene itu juga salah menjadi satu sumber pendapatan daerah.
"Sehingga tidak menjadi unit cost terus-menerus, tetapi bisa bergeser menjadi revenue yaitu unit yang menghasilkan," ujar Zudan Arif Fakrulloh.
Sedangkan Kepala UPTD BBIP Majene Irwan Latief mengatakan saat ini BBIP itu baru memproduksi benih udang vaname dan ikan nila namun produksinya masih di bawah standar.
"Kami berharap, ke depan ada pendampingan dan dukungan untuk pengembangan sarana dan prasarana produksi," ujar Irwan Latief.