Makassar (ANTARA) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) bekerja sama Rumah Zakat memberikan perhatian khusus bagi masyarakat lansia (lanjut usia) dengan membangun pesantren lansia cendekia.
Chief Program Officer Rumah Zakat Muhammad Sobirin melalui keterangannya di Makassar, Selasa, menyampaikan pembangunan pesantren lansia ini untuk memuliakan para lansia dan memberikan kegiatan yang bermanfaat agar mereka lebih produktif dan semakin mengenal penciptanya.
"Pesantren ini ke depannya merupakan tempat bagi lansia untuk mendapatkan pembinaan yang holistik-integratif sesuai kebutuhan dasar lansia agar semakin kenal dengan Rabb-nya, memiliki kualitas hidup yang baik, istiqamah dan produktif dalam beramal menuju husnul khotimah" ujar Muhammad Sobirin.
Secara resmi, groundbreaking atau peletakan batu pertama Pesantren Lansia Cendekia MUI - Rumah Zakat digelar di Cipayung, Jakarta Timur, Selasa. Kegiatan itu dihadiri Keluarga Muwakif, Ketua Komisi Perempuan Remaja dan Keluarga Nyai Siti Masyifah, Ketua MUI Bidang Perempuan Remaja dan Keluarga Prof Amany Lubis.
Populasi usia lansia terus meningkat di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2022, jumlah lansia di Indonesia semakin meningkat, diperkirakan proporsi lansia 1/5 penduduk pada tahun 2045.
Maka salah satu upaya yang perlu dilakukan dalam mempersiapkan para lansia di usia senjanya adalah membekali diri dengan kegiatan keagamaan. Sehingga perlu adanya tempat bagi para lansia untuk mendapatkan pembinaan sesuai kebutuhan dasar mereka.
Ketua Komisi Perempuan Remaja dan Keluarga sekaligus Ketua Dewan pengawas syariah Rumah Zakat Ibu Nyai Siti Masyifah mengungkapkan dukungannya untuk pembangunan Pesantren Lansia Cendekia ini.
"MUI berkolaborasi dengan Rumah Zakat karena ingin menghadirkan manfaat hebat dan menciptakan kebahagiaan untuk para lansia maka kami hadirkan pesantren Lansia Cendekia," urainya.
Fokusnya, tidak hanya pelayanan fisik untuk para lansia tetapi di pesantren lansia ini juga dilakukan pengembangan spiritual atau keagamaan para lansia. "Mari kita majukan Indonesia dengan lebih bermartabat dengan memuliakan para orangtua kita," ujarnya menambahkan.
Muwakif yang mewakafkan lahan untuk pembangunan lansia juga berharap pembangunan dapat berlangsung dengan lancar.
"Harapan kami semoga tanah wakaf ini bisa bermanfaat untuk sebanyak-banyaknya umat, semangat dan selamat bekerja semoga pesantren lansia ini bisa di bangun dengan lancar," kata Hj Fauziah mewakili keluarga besar muwakif Hj Zainab Subagyo.
Ke depannya pembangunan "Pesantren Lansia Cendekia MUI - Rumah Zakat" akan bekerja sama dengan Rumah Wakaf hingga pembangunan selesai dan dapat digunakan. Secara resmi, Program "Pesantren Lansia Cendekia MUI - Rumah Zakat" ini akan diresmikan dalam public expose Rumah Zakat Februari mendatang oleh Wakil Presiden RI.*
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: MUI dan Rumah Zakat bangun pesantren lansia cendekia
Chief Program Officer Rumah Zakat Muhammad Sobirin melalui keterangannya di Makassar, Selasa, menyampaikan pembangunan pesantren lansia ini untuk memuliakan para lansia dan memberikan kegiatan yang bermanfaat agar mereka lebih produktif dan semakin mengenal penciptanya.
"Pesantren ini ke depannya merupakan tempat bagi lansia untuk mendapatkan pembinaan yang holistik-integratif sesuai kebutuhan dasar lansia agar semakin kenal dengan Rabb-nya, memiliki kualitas hidup yang baik, istiqamah dan produktif dalam beramal menuju husnul khotimah" ujar Muhammad Sobirin.
Secara resmi, groundbreaking atau peletakan batu pertama Pesantren Lansia Cendekia MUI - Rumah Zakat digelar di Cipayung, Jakarta Timur, Selasa. Kegiatan itu dihadiri Keluarga Muwakif, Ketua Komisi Perempuan Remaja dan Keluarga Nyai Siti Masyifah, Ketua MUI Bidang Perempuan Remaja dan Keluarga Prof Amany Lubis.
Populasi usia lansia terus meningkat di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2022, jumlah lansia di Indonesia semakin meningkat, diperkirakan proporsi lansia 1/5 penduduk pada tahun 2045.
Maka salah satu upaya yang perlu dilakukan dalam mempersiapkan para lansia di usia senjanya adalah membekali diri dengan kegiatan keagamaan. Sehingga perlu adanya tempat bagi para lansia untuk mendapatkan pembinaan sesuai kebutuhan dasar mereka.
Ketua Komisi Perempuan Remaja dan Keluarga sekaligus Ketua Dewan pengawas syariah Rumah Zakat Ibu Nyai Siti Masyifah mengungkapkan dukungannya untuk pembangunan Pesantren Lansia Cendekia ini.
"MUI berkolaborasi dengan Rumah Zakat karena ingin menghadirkan manfaat hebat dan menciptakan kebahagiaan untuk para lansia maka kami hadirkan pesantren Lansia Cendekia," urainya.
Fokusnya, tidak hanya pelayanan fisik untuk para lansia tetapi di pesantren lansia ini juga dilakukan pengembangan spiritual atau keagamaan para lansia. "Mari kita majukan Indonesia dengan lebih bermartabat dengan memuliakan para orangtua kita," ujarnya menambahkan.
Muwakif yang mewakafkan lahan untuk pembangunan lansia juga berharap pembangunan dapat berlangsung dengan lancar.
"Harapan kami semoga tanah wakaf ini bisa bermanfaat untuk sebanyak-banyaknya umat, semangat dan selamat bekerja semoga pesantren lansia ini bisa di bangun dengan lancar," kata Hj Fauziah mewakili keluarga besar muwakif Hj Zainab Subagyo.
Ke depannya pembangunan "Pesantren Lansia Cendekia MUI - Rumah Zakat" akan bekerja sama dengan Rumah Wakaf hingga pembangunan selesai dan dapat digunakan. Secara resmi, Program "Pesantren Lansia Cendekia MUI - Rumah Zakat" ini akan diresmikan dalam public expose Rumah Zakat Februari mendatang oleh Wakil Presiden RI.*
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: MUI dan Rumah Zakat bangun pesantren lansia cendekia