Makassar (ANTARA Sulsel) - Pelabuhan Bajoe, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan menggunakan sistem buka tutup pelayaran menghadapi cuaca ekstrem.

"Pada saat angin kencang dan ombak tinggi di perairan teluk Bone, terpaksa kami melarang semua jenis kapal untuk tidak berlayar," kata

KPLP Sorindra Perwira Jaga menanggapi kondisi di wilayah kerjanya, Rabu.

Ia mengatakan, pelarangan berlayar tersebut dicabut apabila kondisi cuaca sudah memungkinkan melaut dan dinilai aman bagi penumpang.

Sementara itu, sejumlah truk berisi sembako maupun kapal ferry yang akan menuju Kendari, Sultra dan sejumlah daerah di Kawasan Timur Indonesia, sempat tertahan beberapa hari, karena adanya larangan berlayar dari kesyahbandaran Pelabuhan Bajoe.

Hal tersebut dibenarkan Mahmud ABK KM Mega Asmar tujuan Raha, Sultra yang mengaku sempat tertahan selama lima hari di Pelabuhan Bajoe. "Semoga cuaca sudah bersahabat dan pelayaran berjalan lancar kembali," katanya.

Hal senada dikemukakan pedagang antarpulau H Basri yang menjual sembako. "Telur yang kami bawa terancam rusak, karena beberapa hari tidak dapat diseberangkan ke Kolaka, Sultra, syukurlah sebagian sembako sudah lebih awal diberangkatkan," katanya. S Suryatie

Pewarta : Oleh Suriani Mappong
Editor :
Copyright © ANTARA 2024