Mamuju (ANTARA) - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulbar Tina Wahyufitri menyebut sektor pertanian berkontribusi sebesar 44,19 persen dari 5,25 persen pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar).
"Pertumbuhan ekonomi Provinsi Sulbar sebesar 5,25 persen berada pada posisi ketujuh dari 14 provinsi di kawasan Sulawesi Maluku Papua (Sulampua) pada 2023, dan sektor pertanian berkontribusi sebesar 44,19 persen," kata Tina Wahyufitri di Mamuju, Rabu.
Ia mengatakan pertumbuhan ekonomi tertinggi di kawasan Sulampua, terjadi di Provinsi Maluku Utara dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 20,49 persen, kemudian disusul oleh Provinsi Sulawesi Tengah yang mencapai pertumbuhan 11,91 persen.
Di Sulbar, sektor pertanian berkontribusi sebesar 44,19 persen. Subsektor perkebunan menjadi penyumbang terbesar dari sektor pertanian Sulbar yakni sebesar 20,55 persen.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Provinsi Sulbar Junda Maulana mengatakan peningkatan pertumbuhan ekonomi Sulbar terjadi pada sebagian besar komponen kategori lapangan usaha.
"Kontribusi besar terhadap perekonomian Sulbar, diantaranya pada kategori pertanian, kehutanan dan perikanan serta industri pengolahan," katanya.
Menurut dia, Pemerintah Provinsi Sulbar akan terus berupaya meningkatkan perekonomian Sulbar pada tahun ini dengan melaksanakan program yang menyentuh langsung kepentingan pembangunan ekonomi masyarakat.
"Pemerintah juga akan terus berupaya menekan inflasi yang menjadi permasalahan ekonomi pembangunan di Sulbar maupun kemiskinan ekstrem serta, angka stunting maupun pernikahan dini," katanya.
Ia menambahkan, pembangunan juga akan diarahkan untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) agar memiliki kemampuan dan keterampilan dalam membangun ekonomi daerah.
"Pertumbuhan ekonomi Provinsi Sulbar sebesar 5,25 persen berada pada posisi ketujuh dari 14 provinsi di kawasan Sulawesi Maluku Papua (Sulampua) pada 2023, dan sektor pertanian berkontribusi sebesar 44,19 persen," kata Tina Wahyufitri di Mamuju, Rabu.
Ia mengatakan pertumbuhan ekonomi tertinggi di kawasan Sulampua, terjadi di Provinsi Maluku Utara dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 20,49 persen, kemudian disusul oleh Provinsi Sulawesi Tengah yang mencapai pertumbuhan 11,91 persen.
Di Sulbar, sektor pertanian berkontribusi sebesar 44,19 persen. Subsektor perkebunan menjadi penyumbang terbesar dari sektor pertanian Sulbar yakni sebesar 20,55 persen.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Provinsi Sulbar Junda Maulana mengatakan peningkatan pertumbuhan ekonomi Sulbar terjadi pada sebagian besar komponen kategori lapangan usaha.
"Kontribusi besar terhadap perekonomian Sulbar, diantaranya pada kategori pertanian, kehutanan dan perikanan serta industri pengolahan," katanya.
Menurut dia, Pemerintah Provinsi Sulbar akan terus berupaya meningkatkan perekonomian Sulbar pada tahun ini dengan melaksanakan program yang menyentuh langsung kepentingan pembangunan ekonomi masyarakat.
"Pemerintah juga akan terus berupaya menekan inflasi yang menjadi permasalahan ekonomi pembangunan di Sulbar maupun kemiskinan ekstrem serta, angka stunting maupun pernikahan dini," katanya.
Ia menambahkan, pembangunan juga akan diarahkan untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) agar memiliki kemampuan dan keterampilan dalam membangun ekonomi daerah.