Makassar (ANTARA) - Penjabat Gubernur Provinsi Sulsel Bahtiar Baharuddin mengemukakan bahwa akan membagikan 500.000 pohon durian musang king kepada masyarakat Provinsi Sulsel.
"Kita akan menjadikan Kabupaten Sidrap sebagai kawasan khusus durian dan tahun ini kita bagikan 500.000 pohon durian ke masyarakat Sulsel," kata Bahtiar saat menghadiri HUT Sidrap ke-680 tahun, di Halaman Kantor Bupati Sidrap, Selasa.
Bahtiar mengemukakan akan menjadikan Kabupaten Sidrap sebagai daerah sentral durian jenis musang king. Durian asal Malaysia ini memiliki ciri khas warna kuning seperti kunyit dengan daging yang lembut dan tebal sehingga dapat dinikmati berbagai kalangan mulai dari anak-anak hingga lansia.
Pj Gubernur Sulsel memang fokus pula menggenjot Program Budidaya dan Holtikultura dalam memperkuat ketahanan pangan Sulawesi Selatan sekaligus sebagai upaya mengatasi kemiskinan.
Pada kesempatan ini, Bahtiar mengakui Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) merupakan daerah penyangga pangan nasional, terutama sebagai penghasil beras terbesar di Sulsel kemudian diikuti Kabupaten Pinrang, Bone, Soppeng dan Wajo.
Padahal, kata Bahtiar, lahan yang terpakai untuk lahan persawahan di Sidrap baru 80.000 hektare dan sudah menjadi daerah penyangga pangan nasional.
Maka menurut Bahtiar, jika seluruh lahan di Sulsel dengan luas 2.000.000 hektare bisa terpakai semua, Sulsel bisa memberikan makanan kepada dunia. Saat ini, lahan yang dimanfaatkan di Sulsel berada di angka 700.000 hektar.
Bahtiar mengatakan guna mempermudah distribusi gabah maupun beras dari daerah Sidrap, Pinrang, Wajo dan Soppeng, bisa dibawa hingga Kabupaten Parepare, kemudian dilanjutkan menggunakan kapal laut ke Makassar agar biaya transportasinya tidak begitu besar.
"Kita sedang upayakan padi dari Sidrap ini akan diangkut dari Parepare ke Makassar, tidak perlu lagi macet-macet lewat jalur darat," katanya.*
"Kita akan menjadikan Kabupaten Sidrap sebagai kawasan khusus durian dan tahun ini kita bagikan 500.000 pohon durian ke masyarakat Sulsel," kata Bahtiar saat menghadiri HUT Sidrap ke-680 tahun, di Halaman Kantor Bupati Sidrap, Selasa.
Bahtiar mengemukakan akan menjadikan Kabupaten Sidrap sebagai daerah sentral durian jenis musang king. Durian asal Malaysia ini memiliki ciri khas warna kuning seperti kunyit dengan daging yang lembut dan tebal sehingga dapat dinikmati berbagai kalangan mulai dari anak-anak hingga lansia.
Pj Gubernur Sulsel memang fokus pula menggenjot Program Budidaya dan Holtikultura dalam memperkuat ketahanan pangan Sulawesi Selatan sekaligus sebagai upaya mengatasi kemiskinan.
Pada kesempatan ini, Bahtiar mengakui Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) merupakan daerah penyangga pangan nasional, terutama sebagai penghasil beras terbesar di Sulsel kemudian diikuti Kabupaten Pinrang, Bone, Soppeng dan Wajo.
Padahal, kata Bahtiar, lahan yang terpakai untuk lahan persawahan di Sidrap baru 80.000 hektare dan sudah menjadi daerah penyangga pangan nasional.
Maka menurut Bahtiar, jika seluruh lahan di Sulsel dengan luas 2.000.000 hektare bisa terpakai semua, Sulsel bisa memberikan makanan kepada dunia. Saat ini, lahan yang dimanfaatkan di Sulsel berada di angka 700.000 hektar.
Bahtiar mengatakan guna mempermudah distribusi gabah maupun beras dari daerah Sidrap, Pinrang, Wajo dan Soppeng, bisa dibawa hingga Kabupaten Parepare, kemudian dilanjutkan menggunakan kapal laut ke Makassar agar biaya transportasinya tidak begitu besar.
"Kita sedang upayakan padi dari Sidrap ini akan diangkut dari Parepare ke Makassar, tidak perlu lagi macet-macet lewat jalur darat," katanya.*