Makassar (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat transaksi saham di Sulawesi Selatan mencapai Rp18,84 triliun sepanjang tahun 2023.

"Jumlah rekening investasi posisi Desember 2023 mencapai 420.806 rekening dengan total transaksi Rp18,84 triliun," kata Kepala OJK Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat Darwisman di Makassar, Selasa.

Dia mengatakan dari jumlah rekening tersebut porsi terbesar pada produk rekening reksadana sebanyak 303.350 rekening, rekening saham 102.305 rekening, dan SBN 15.151 rekening.

OJK juga mencatat kinerja Industri Jasa Keuangan di Sulsel pada posisi Desember 2023 tumbuh positif, ditopang fungsi intermediasi yang tinggi dan tingkat risiko yang tetap terjaga.

Sementara perkembangan Industri Keuangan Non Bank (IKNB) di Sulsel posisi Oktober 2023 juga menunjukkan kinerja positif.

Kinerja dana pensiun mampu tumbuh positif, tercermin dari total aset yang tumbuh 25,51 persen yoy menjadi Rp1,53 triliun.

Begitu pula dengan piutang yang disalurkan oleh perusahaan pembiayaan yang tumbuh 11,69 persen yoy menjadi Rp16,98 triliun, pembiayaan modal ventura tumbuh 3,24 persen yoy menjadi Rp367 miliar.

Sementara pinjaman yang disalurkan pergadaian juga tumbuh sebesar 22,71 persen yoy menjadi Rp5,85 triliun serta total penjaminan oleh perusahaan penjaminan tumbuh sebesar 0,56 persen yoy menjadi Rp691 miliar.

Selain itu, fintech peer to peer lending (Fintech P2PL) di Sulsel juga mencatatkan kinerja positif yang tercermin dari peningkatan jumlah outstanding pinjaman dan jumlah rekening yang tumbuh masing masing 15,49 persen dan 5,75 persen yoy.

“Pada posisi Oktober 2023 outstanding pinjaman yang disalurkan Fintech P2PL di Sulawesi Selatan sebesar Rp1,12 trillun dengan tingkat wanprestasi pengembalian yang cukup terjaga di angka 2,05 persen. Adapun jumlah rekening penerima pinjaman yaitu 394.112 rekening,” kata Darwisman.


Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024