Makassar (ANTARA) - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Selatan Inspektrur Jenderal Andi Rian Ryancudu Djajadi memerintahkan jajarannya ikut terlibat membantu proses evakuasi korban dan mitigasi usai musibah longsor di Jalan Poros Desa Bonglo, Kecamatan Bastem Utara, Kabupaten Luwu.

"Saya mengucapkan berbelasungkawa kepada korban peristiwa tanah longsor di Kabupaten Luwu. Saya juga sudah perintahkan Kapolres Luwu untuk segera berkordinasi dengan instansi terkait mana kala dibutuhkan alat berat untuk mitigasi pascabencana," ujar kapolda di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin.

Selain Kapolres Luwu, kata Andi Rian, pihaknya juga memerintahkan Kapolres Kota Palopo dan Kapolres Kabupaten Wajo yang terdekat untuk ikut terlibat membantu proses mitigasi dan evakuasi korban yang sedang berlangsung.

"Saya monitor ada empat korban yang tewas, tentu ini perlu proses identifikasi. Sementara kekuatan yang digunakan untuk mengidentifikasi itu cukup dari Polres," kata Alumnus SMA Negeri 1 Makassar ini.

Kendati demikian, apabila diperlukan pihaknya siap mengerahkan personel dari Polda Sulsel untuk membantu identifikasi para korban tanah longsor tersebut.

"Tetapi mana kala dibutuhkan kekuatan dari Polda, sudah saya sampaikan kepada Dirkrimum untuk mengerahkan unit Iden, jika diperlukan di Kabupaten Luwu untuk proses identifikasi jenazah," papar mantan Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri ini.

Mantan Kapolda Kalimantan Selatan ini menyatakan, sejauh ini pihaknya terus memonitor upaya evakuasi termasuk perkembangan di media maupun laporan kapolres di lokasi. Dari informasi baru ditemukan empat jenazah.

  Sejumlah anggota Polri turut melakukan penggalian untuk mencari korban musibah tanah longsor di Desa Bonglo, Kecamatan Bastem Utara, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Senin (26/2/2024). ANTARA/HO-Dokumentasi Polda Sulsel.

"Sementara saat ini baru ditemukan empat, bisa saja mungkin ada korban berikutnya, tetapi kita tunggu proses mitigasi pascabencana. Proses mitigasinya ini yang kita komunikasikan. Saya juga sudah berkoordinasi dengan Bapak Pj Gubernur, beliau juga sudah mengarahkan kepada jajarannya," tutur lulusan Akademi Kepolisian 1991 itu.

Terkait dengan proses pascabencana apakah diturunkan alat berat untuk membantu membersihkan materil longsoran tanah yang menutupi badan jalan, kata dia, sudah memerintahkan kapolres untuk berkoordinasi dengan dinas terkait mana yang terdekat.

"Karena kita tahu di jalan yang mengalami longsor ini bukan jalan nasional, ini jalan penghubung di kabupaten atau jalur alternatif, tentu butuh proses dan perlu waktu apabila kita mengerahkan alat berat ke lokasi," ujar mantan Kapolres Tebing Tinggi itu menambahkan.

Putra daerah kelahiran Kabupaten Wajo, Sulsel ini menyampaikan, kondisi cuaca di Sulsel sudah mulai ekstrim sehingga diperlukan kesiapsiagaan. Untuk itu, ia menginstruksikan seluruh jajaran termasuk dari Sat Brimob maupun Direktorat Samapta Polda Sulsel agar bersiap siaga bencana, baik personil maupun peralatan.

Dari data sementara dilansir BPBD Sulsel tercatat ada 14 orang menjadi korban dalam musibah itu empat orang diantaranya dinyatakan meninggal dunia, dan 10 orang selamat. Empat orang korban tersebut atas nama Emelia pekerjaan Bidan, Miskawati (24) pekerjaan swasta, Wanto (22) pekerjaan swasta, dan Mariama Patakdungan (57) pekerjaan guru honorer.

Pewarta : M Darwin Fatir
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024