Makassar (ANTARA) - Pemerintah Kota Makassar, Sulawesi Selatan mulai menggunakan mobil listrik sebagai kendaraan operasional untuk mendukung pelayanan publik, sekaligus mendukung program karbon rendah atau Low Carbon.

Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto di Makassar, Senin, mengatakan pemerintah pusat sudah mencanangkan program karbon rendah tersebut, sehingga pihaknya di daerah mendukung penuh langkah tersebut dengan mulai mengadakan puluhan hingga ratusan kendaraan listrik.

"Kita punya visi kota dunia, kalau kita bicara kota dunia berarti kita harus punya komitmen yang mendunia. Salah satu komitmen dunia sekarang musuh bersama adalah emisi karbon," ujarnya.

Danny --sapaan akrab Ramdhan Pomanto-- berkomitmen menjadikan Makassar Low Carbon City.

Apalagi, kata dia, saat ini emisi karbon semakin hari makin tidak bisa dikendalikan, sehingga menjadi tantangan dunia.

Ia mengaku gagasan soal Low Carbon City dengan Metaverse menjadi isu sentral yang dibahas bersama dalam Rapat Koordinasi Khusus (Rakorsus) Pemkot Makassar 2024.

Rapat koordinasi ini bahkan menghadirkan enam pembicara internasional dari lima negara secara virtual,  termasuk juga ahli karbon rendah Indonesia Rima Ginanjar.

"Kita punya visi kota dunia, kalau kita bicara kota dunia berarti kita harus punya komitmen yang mendunia. Salah satu komitmen dunia sekarang musuh bersama adalah emisi karbon," kata Danny Pomanto.

Guna menuju penurunan emisi karbon, Pemkot Makassar saat ini mulai menggunakan kendaraan listrik, baik untuk kendaraan pribadi OPD hingga moda transportasi publik di lorong-lorong, yaitu Co'mo.

Bahkan, pemerintah kota sudah melakukan uji coba memasang pembangkit listrik tenaga surya di sekolah.

Pemasangan pembangkit itu di sekolah, puskesmas, dan gedung pemerintahan menjadi penting mengingat banyak alat elektronik yang bergantung dengan listrik.

"Kita akan men-solar cell-kan sekolah-sekolah, puskesmas, dan kantor-kantor kita. Itu hal yang nyata," tegasnya.

Program lain yaitu pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSA) yang sudah mempunyai pemenang sehingga bisa segera terbangun.

"Sampah dengan sistem yang kita olah, diolah sampah rumah tangga dan juga sampah di TPA. Sehingga dalam sembilan tahun TPA akan menjadi taman hijau. Itu hal-hal yang nyata dan itu sudah dalam persiapan kontraktual," katanya.

Langkah lainnya, termasuk pengurangan penggunaan kantong plastik, di mana saat ini Pemkot Makassar sudah meniadakan penggunaan kantong plastik di toko modern.

"Bijak menggunakan kantong plastik ini menjadi kampanye yang harus kita terus masifkan di masyarakat," ucapnya.

Pewarta : Muh. Hasanuddin
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024