Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Sulbar) menargetkan pengguna listrik dari pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT) di Sulbar dapat mencapai 45,89 persen pada 2025.

"Tahun 2023 pengguna pembangkit listrik berbasis EBT di Sulbar 23,61 persen, dari jumlah masyarakat yang belum menikmati sarana listrik," kata Kepala Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Sulbar, Mohammad Ali Candra, di Mamuju, Jumat.

Ia mengatakan Pemprov Sulbar menargetkan masyarakat pengguna listrik dari pembangkit listrik EBT pada 2025, dapat meningkat mencapai 44,89 persen dengan melakukan berbagai upaya.

Menurut dia, salah satu upaya Pemprov Sulbar tersebut adalah menyusun Rencana Umum Ketenagalistrikan Daerah (RUKD) Sulbar agar investor memiliki acuan untuk membangun pembangkit listrik EBT.

"RKUD merupakan dokumen mengenai gambaran tentang potensi listrik EBT yang dapat dibangun, dan akan menjadi acuan bagi investor, agar menjadi bergairah membangun pembangkit listrik EBT di Sulbar," katanya.

Ia menyampaikan saat ini sudah terdapat enam investor yang menyatakan siap membangun EBT, namun terkendala, karena Sulbar belum memiliki RKUD yang disusun sesuai dengan aturan yang berlaku.

Ia berharap, dengan upaya menyusun RKUD tersebut agar pembangkit listrik EBT dapat dibangun, akan berdampak bagi masyarakat yang menikmati listrik di Sulbar, dan jumlahnya dapat meningkat dari 98 persen pada 2023 menjadi 99 persen pada 2025 mendatang.

"Pemenuhan kebutuhan listrik bagi masyarakat sangat penting dilakukan pemerintah, karena akan berdampak bagi peningkatan ekonomi masyarakat dan daerah," katanya.*

Pewarta : M.Faisal Hanapi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024