Makassar (ANTARA) - Sekretaris Perusahaan (Sekper) PT Subholding Pelindo Jasa Maritim (SPJM) Tubagus Pattrick Tribudi Utama Iskandar menyebut omset Topoji Food selaku UMKM binaan SPJM Pelindo, terus meningkat hingga menjadi 9,28 persen setelah tiga bulan pendampingan.

"Omset usaha UMKM Tapoji Food alami kenaikan cukup signifikan setelah mengikuti pembinaan dari SPJM, bagian dari Pelindo Group," kata Tubagus Pattrick di Makassar, Jumat.

Menurut dia, kenaikan omset UMKM binaan itu kini mencapai 9,28 persen sejak mengikuti masa pendampingan sejak awal November 2023.
    
Tafoji Food yang memproduksi camilan kentang Mustofa Bumbu Rempah adalah salah satu dari tiga usaha kecil binaan mitra SPJM yang ditetapkan beberapa waktu lalu, sebagai amanah dari Kementerian BUMN. 

Usaha Tapoji Food yang berbahan dasar kentang ini, dinakhodai Nur Musdalifah Mulyadi di Makassar. Usaha tersebut telah menjalani pendampingan dan pembinaan dari tim SPJM selama dua tahap yakni tahap pertama mulai 9 November hingga 31 Desember 2023.

Selanjutnya, pendampingan tahap kedua terhitung sejak 1 Januari hingga 22 Februari 2024. Sebelum mengikuti pendampingan dan pembinaan dari tim SPJM, omset dari penjualan Kentang Mustofa Bumbu Rempah Tapoji Food sekitar 280 pcs camilan. 

Setelah mengikuti pendampingan dan pembinaan tahap pertama, omsetnya naik menjadi dari penjualan 583 pcs camilan. Pelan-pelan omset meningkat hingga akhirnya memasuki pendampingan dan pembinaan tahap kedua, omset menjadi penjualan 478 pcs camilan atau naik 7,2 persen.

Nur Musdalifah mengatakan Januari 2024 lalu dia melakukan strategi baru, bagian dari upayanya mengembangkan usahanya yakni dengan menggunakan kemasan baru yang lebih menarik pada camilan Kentang Mustofa. 

Juga melakukan perubahan harga ecer Rp15 ribu hingga Rp18 ribu menjadi Rp25 ribu dengan isi lebih banyak per bungkus dan alhasil ternyata mendapat keuntungan yang lebih besar dari sebelumnya.

“Saat ini kami sudah bekerja sama dengan toko retail sambil menunggu konfirmasi dari toko retail lainnya,’ ujar Nur Musdalifah.

Dia mengakui, saat ini pihaknya masih mengalami beberapa kendala antara lain terbatasnya waktu untuk meningkatkan produksi, promosi, pengembangan diri, skill, pengembangan usaha dan lainnya karena kekurangan SDM.

Selain itu, pihaknya juga masih mengalami kekurangan peralatan produksi seperti kompor besar, wajan besar, penyaringan sehingga masih menjadi kendala pada aspek produksi.

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024