Makassar (ANTARA) - Sebanyak 57 kampus yang tergabung dalam konsorsium Perguruan Tinggi Negeri di kawasan timur Indonesia (KTI) membangun kerja sama dengan konsorsium Universiti Universitas Borneo (KUUB).
Ketua KUUB Prof Dr Sahrul Razid Sarbini dalam keterangannya di Makassar, Minggu, mengatakan pihaknya memberikan apresiasi atas kegiatan tersebut, karena kegiatan ini menjadi wadah untuk membangun jejaring kolaborasi yang kuat sesama perguruan tinggi dalam mendorong pengembangan Tridarma Perguruan Tinggi.
Tidak hanya itu, kata dia, juga banyak hal yang dapat dikolaborasikan para delegasi yang hadir untuk bergerak bersama memajukan perguruan tinggi.
Prof Dr Ahmad Alim Bachri selaku The Consortium Of Eastern Indonesia State Universities (Ceisu) dalam sambutannya juga menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi atas penyelenggaraan kegiatan yang dilakukan Universitas Hasanuddin (Unhas).
Menurutnya, pertemuan ini merupakan langkah awal dan strategis untuk seluruh perguruan tinggi di kawasan timur Indonesia. Sebab pengembangan perguruan tinggi dapat dioptimalkan melalui jejaring kerja sama. Juga diakui saat ini telah terjadi disparitas pendidikan antara kawasan timur dan barat.
"di kawasan Timur Indonesia, Unhas menjadi perguruan tinggi yang diperhitungkan dengan berbagai prestasi yang diraih. Unhas saya harap bisa membantu untuk perguruan tinggi lainnya berkiprah secara optimal. Untuk itu, kegiatan ini bisa kita optimalkan bersama,” jelas Prof Ahmad Alim.
Sementara Rektor Unhas Prof Dr Ir Jamaluddin Jompa MSc, dalam sambutannya pada pertemuan ini menyampaikan rasa senang dan mengapresiasi atas kehadiran para delegasi pimpinan perguruan tinggi di Unhas.
Dirinya mengatakan kegiatan ini merupakan langkah strategis sekaligus diharapkan membawa dampak signifikan bagi kemajuan pendidikan kawasan timur Indonesia.
Dirinya menekankan pentingnya sinergi antarlembaga pendidikan tinggi dalam menghadapi tantangan zaman, karena hanya melalui kolaborasi yang erat dan berkelanjutan, visi untuk meningkatkan mutu pendidikan Indonesia bisa tercapai secara optimal.
“Kegiatan ini diinisiasi sebagai wadah diskusi mendalam untuk memperkuat kolaborasi dalam meningkatkan kualitas pendidikan di wilayah timur Indonesia. Ini merupakan langkah konkret standar pendidikan. Kegiatan ini juga menjadi platform yang memungkinkan para akademisi untuk merumuskan strategi peningkatan kolaborasi penelitian,” jelasnya.
Secara umum, kegiatan ini merupakan bentuk tindaklanjut hasil keputusan Rapat Kerja Konsorsium Perguruan Tinggi Negeri Kawasan Timur Indonesia (KTI) 2023 dan Pertemuan Forum LPPM PTN se-KTI 2024 di Banjarmasin.
Serangkaian dengan kegiatan tersebut, sekaligus dilaksanakan penandatanganan kerja sama antara KPTN-KTI dengan KUUB (Konsortium Universiti Universitas Borneo), yaitu konsorsium PT dari tiga negara di Pulau BORNEO (Brunei, Indonesia-Malaysia) dan dihadiri oleh tiga rektor dari Brunei Darussalam, delapan Rektor dari Malaysia dan lima Rektor dari Indonesia/Kalimantan.
Terkait workshop LPPM yang turut digelar sebagai rangkaian pertemuan di Makassar, para delegasi yang hadir ikut membahas bersama mengenai upaya strategis dalam mendorong kualitas penelitian pada perguruan tinggi.
Berikut perguruan tinggi yang mengikuti kegiatan KUUB (16 universiti/universitas) yaitu
tiga Universiti Brunei masing-masing Universiti Brunei Darussalam, Universiti Islam Sultan Sharif Ali dan Universiti Teknologi Brunei
Delapan kampus Malaysia yakni, Curtin University Malaysia, Swinburne University of Technology Sarawak Kampus, Universiti Malaysia Sabah, Universiti Malaysia Sarawak, Universiti Putra Malaysia- Kampus Bintulu, Sarawak, Universiti Teknologi MARA Cawangan Sarawak, Universiti Teknologi MARA Cawangan Sabah dan University of Technology Sarawak
Adapun universitas-politeknik Indonesia yang hadir Unhas, UNM, Universitas Mulawarman (Unmul), Samarinda, Universitas Palangkaraya, Universitas Lambung Mangkurat, Universitas Borneo Tarakan (UBT), Institut Teknologi Kalimantan (ITK), dan Universitas Pattimura Ambon.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PTN kawasan timur Indonesia-Universitas Borneo kerja sama konsorsium
Ketua KUUB Prof Dr Sahrul Razid Sarbini dalam keterangannya di Makassar, Minggu, mengatakan pihaknya memberikan apresiasi atas kegiatan tersebut, karena kegiatan ini menjadi wadah untuk membangun jejaring kolaborasi yang kuat sesama perguruan tinggi dalam mendorong pengembangan Tridarma Perguruan Tinggi.
Tidak hanya itu, kata dia, juga banyak hal yang dapat dikolaborasikan para delegasi yang hadir untuk bergerak bersama memajukan perguruan tinggi.
Prof Dr Ahmad Alim Bachri selaku The Consortium Of Eastern Indonesia State Universities (Ceisu) dalam sambutannya juga menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi atas penyelenggaraan kegiatan yang dilakukan Universitas Hasanuddin (Unhas).
Menurutnya, pertemuan ini merupakan langkah awal dan strategis untuk seluruh perguruan tinggi di kawasan timur Indonesia. Sebab pengembangan perguruan tinggi dapat dioptimalkan melalui jejaring kerja sama. Juga diakui saat ini telah terjadi disparitas pendidikan antara kawasan timur dan barat.
"di kawasan Timur Indonesia, Unhas menjadi perguruan tinggi yang diperhitungkan dengan berbagai prestasi yang diraih. Unhas saya harap bisa membantu untuk perguruan tinggi lainnya berkiprah secara optimal. Untuk itu, kegiatan ini bisa kita optimalkan bersama,” jelas Prof Ahmad Alim.
Sementara Rektor Unhas Prof Dr Ir Jamaluddin Jompa MSc, dalam sambutannya pada pertemuan ini menyampaikan rasa senang dan mengapresiasi atas kehadiran para delegasi pimpinan perguruan tinggi di Unhas.
Dirinya mengatakan kegiatan ini merupakan langkah strategis sekaligus diharapkan membawa dampak signifikan bagi kemajuan pendidikan kawasan timur Indonesia.
Dirinya menekankan pentingnya sinergi antarlembaga pendidikan tinggi dalam menghadapi tantangan zaman, karena hanya melalui kolaborasi yang erat dan berkelanjutan, visi untuk meningkatkan mutu pendidikan Indonesia bisa tercapai secara optimal.
“Kegiatan ini diinisiasi sebagai wadah diskusi mendalam untuk memperkuat kolaborasi dalam meningkatkan kualitas pendidikan di wilayah timur Indonesia. Ini merupakan langkah konkret standar pendidikan. Kegiatan ini juga menjadi platform yang memungkinkan para akademisi untuk merumuskan strategi peningkatan kolaborasi penelitian,” jelasnya.
Secara umum, kegiatan ini merupakan bentuk tindaklanjut hasil keputusan Rapat Kerja Konsorsium Perguruan Tinggi Negeri Kawasan Timur Indonesia (KTI) 2023 dan Pertemuan Forum LPPM PTN se-KTI 2024 di Banjarmasin.
Serangkaian dengan kegiatan tersebut, sekaligus dilaksanakan penandatanganan kerja sama antara KPTN-KTI dengan KUUB (Konsortium Universiti Universitas Borneo), yaitu konsorsium PT dari tiga negara di Pulau BORNEO (Brunei, Indonesia-Malaysia) dan dihadiri oleh tiga rektor dari Brunei Darussalam, delapan Rektor dari Malaysia dan lima Rektor dari Indonesia/Kalimantan.
Terkait workshop LPPM yang turut digelar sebagai rangkaian pertemuan di Makassar, para delegasi yang hadir ikut membahas bersama mengenai upaya strategis dalam mendorong kualitas penelitian pada perguruan tinggi.
Berikut perguruan tinggi yang mengikuti kegiatan KUUB (16 universiti/universitas) yaitu
tiga Universiti Brunei masing-masing Universiti Brunei Darussalam, Universiti Islam Sultan Sharif Ali dan Universiti Teknologi Brunei
Delapan kampus Malaysia yakni, Curtin University Malaysia, Swinburne University of Technology Sarawak Kampus, Universiti Malaysia Sabah, Universiti Malaysia Sarawak, Universiti Putra Malaysia- Kampus Bintulu, Sarawak, Universiti Teknologi MARA Cawangan Sarawak, Universiti Teknologi MARA Cawangan Sabah dan University of Technology Sarawak
Adapun universitas-politeknik Indonesia yang hadir Unhas, UNM, Universitas Mulawarman (Unmul), Samarinda, Universitas Palangkaraya, Universitas Lambung Mangkurat, Universitas Borneo Tarakan (UBT), Institut Teknologi Kalimantan (ITK), dan Universitas Pattimura Ambon.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PTN kawasan timur Indonesia-Universitas Borneo kerja sama konsorsium