Makassar (ANTARA) - Pj Gubernur Sulawesi Selatan Bahtiar Baharuddin mengaku saat ini tengah bernegosiasi dengan perusahaan cabai di Pulau Jawa, agar bersedia membangun pabriknya di daerah itu.
Bahtiar Baharuddin saat meninjau harga dan stok pangan di Pasar Minasa Maupa Gowa Selasa berharap dengan keberadaan pabrik cabai di Sulsel, akan membuat produksi petani cabai bisa terserap dengan baik, dan petani lebih tenang karena terjamin penyalurannya.
"Sementara kami juga pikirkan bagaimana bisa bikin pabrik di sini. Pabrik yang kalau bisa langsung jadi di sini. Kalau tidak pabrik setengah jadi juga boleh, supaya harga cabai masyarakat kita juga terserap," katanya.
Dia juga mengharapkan negosiasi dengan perusahaan di Jawa bisa berjalan lancar dan sukses, sehingga sudah bisa dimulai proyek pembangunannya pada tahun ini juga.
Ia menjelaskan, kemungkinan tim dari perusahaan yang tengah dijajaki itu akan datang melihat langsung peluang dan potensi investasi cabai Sulsel pada bulan ini.
Pj Gubernur Sulsel itu ingin menjadikan komoditas cabai yang bagi daerah lain adalah masalah justru dijadikan maslahat yang baik untuk masyarakat kita.
Artinya bagaimana masyarakat khususnya petani cabai di Sulsel semakin tersenyum karena dapat meningkatkan perekonomian mereka.
"Mudah-mudahan pabrik cabai dibangun tahun ini, dan itu murni perusahaan swasta," katanya.
Ia menjelaskan pula, peta produksi cabai di Sulsel cukup besar dan menjanjikan. Bahkan daerah produksi cabai juga cukup banyak di antaranya di Kabupaten Wajo, Enrekang, Jeneponto, Soppeng, Maros, dan tentunya termasuk di Kabupaten Gowa.
"Apalagi peta cabai terbesar di Sulsel itu tersebar diantaranya di Wajo yang luas lahan pertaniannya lebih dari 2.000 hektare," katanya.
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pj Gubernur nego perusahaan cabai agar bangun pabrik di Sulsel
Bahtiar Baharuddin saat meninjau harga dan stok pangan di Pasar Minasa Maupa Gowa Selasa berharap dengan keberadaan pabrik cabai di Sulsel, akan membuat produksi petani cabai bisa terserap dengan baik, dan petani lebih tenang karena terjamin penyalurannya.
"Sementara kami juga pikirkan bagaimana bisa bikin pabrik di sini. Pabrik yang kalau bisa langsung jadi di sini. Kalau tidak pabrik setengah jadi juga boleh, supaya harga cabai masyarakat kita juga terserap," katanya.
Dia juga mengharapkan negosiasi dengan perusahaan di Jawa bisa berjalan lancar dan sukses, sehingga sudah bisa dimulai proyek pembangunannya pada tahun ini juga.
Ia menjelaskan, kemungkinan tim dari perusahaan yang tengah dijajaki itu akan datang melihat langsung peluang dan potensi investasi cabai Sulsel pada bulan ini.
Pj Gubernur Sulsel itu ingin menjadikan komoditas cabai yang bagi daerah lain adalah masalah justru dijadikan maslahat yang baik untuk masyarakat kita.
Artinya bagaimana masyarakat khususnya petani cabai di Sulsel semakin tersenyum karena dapat meningkatkan perekonomian mereka.
"Mudah-mudahan pabrik cabai dibangun tahun ini, dan itu murni perusahaan swasta," katanya.
Ia menjelaskan pula, peta produksi cabai di Sulsel cukup besar dan menjanjikan. Bahkan daerah produksi cabai juga cukup banyak di antaranya di Kabupaten Wajo, Enrekang, Jeneponto, Soppeng, Maros, dan tentunya termasuk di Kabupaten Gowa.
"Apalagi peta cabai terbesar di Sulsel itu tersebar diantaranya di Wajo yang luas lahan pertaniannya lebih dari 2.000 hektare," katanya.
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pj Gubernur nego perusahaan cabai agar bangun pabrik di Sulsel