Makassar (ANTARA Sulsel) - Menteri Perhubungan EE Mangindaan menyatakan Sulawesi Selatan merupakan Provinsi yang paling siap dalam hal pembangunan trase Kereta Api di antara provinsi lainnya di Sulawesi.

"Sulsel yang paling siap dalam hal pembangunan trase KA trans Sulawesi di antara provinsi lainnya di pulau Sulawesi," kata Mangindaan dalam siaran pers yang diterima di Makassar, Jumat.

Dalam kunjungannya di Toraja Utara, Sulsel Mangindaan, mengungkapkan, rencana pembangunan trase Kereta Api (KA) di Trans Sulawesi mesti harus diundur akibat anggaran pembangunan membengkak dari awal Rp3 triliun sampai Rp7 triilun dan terus naik mencapai Rp10 trilun, tapi Sulsel tetap menjadi prioritas.

Meskipun dirinya belum bisa memastikan kapan dilakukannya `Grounbreaking` trase KA trans Sulawesi, dia memberi sinyal akan segera dilakukan pada tahun ini.

"Mudah-mudahan ini tahun bisa Groundbreaking bisa kita bangun. Melihat keseriusannya Sulsel untuk memulai pembangunan trase KA trans Sulawesi, apalagi investornya sudah ada," katanya.

Menurut dia, pihaknya sudah mengetahui sejumlah investor yang tertarik untuk membiayai pembangunan trase KA trans Sulawesi. Namun, untuk investor untuk mendanai pembangunan kata dia, belum dapat ditetapkan.

"Kita tunggu saja hasilnya nanti. Sebab sampai saat ini investornya belum bisa ditentukan," tuturnya.

Mengenai besaran anggaran yang membengkak untuk pembangunan KA tersebut, dia menyebutkan menjadi Rp10 triliun dari sebelumnya Rp7 triliun dan belum bisa dipastikan anggaran pembangunan trase KA trans Sulawesi karena bersifat fluktuatif.

"Untuk angkanya belum pernah saya hitung, yang pastinya triliun untuk pembiayaannya. Tapi saya kira tidak akan sampai Rp10 triliun seperti apa yang pernah diberitakan," ujar mantan Gubernur Sulut ini.

Sementara Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Sulsel, Masykur A Sulthan mengatakan, terkait anggaran untuk pembangunan kereta api Trans Sulawesi, kata dia, itu merupakan wewenang pemerintah pusat, atau Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI.

Angggaran tersebut rencananya akan dimasukkan pada Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBN-P), kemudian setelah dianggarkan akan langsung dilakukan tender.

Masykur mengungkapkan, perubahan anggaran tersebut dari semula Rp7 Triliun, naik menjadi Rp10 triliun. "Penambahan ini karena segi kecepatan dan teknologi yang dipakai," paparmya.

Ia menjelaskan sementara ini dana yang akan dipakai untuk pembebasan lahan permbangunan Trase KA trans Sulawesi masih murni diambil dari anggaran Pemerintah Daerah dan ada rencananya dimasukkan dalam RAPBN 2015 - 2019.

"Bila anggaran mendukung pasti investor juga masuk. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional saat ini sudah merencanakan penyelesaian kemacetan di enam wilayah operasi guna menyusun kesiapan. Daerah diminta fokus terhadap kesiapan lahan, bila APBN-P masuk maka akan segera dikerjakan," jelasnya. S Suryatie

Pewarta : Oleh Darwin Fatir
Editor :
Copyright © ANTARA 2024