Bone (ANTARA) - Perum Bulog Kansilog Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) mulai membeli jagung dari petani sebagai tindaklanjut instruksi Menteri Pertanian untuk menyerap jagung petani, menyusul anjloknya harga jagung pakan.

"Kalau selama ini kami hanya menyerap gabah dari petani, kini juga sudah membuka penyerapan jagung petani," kata Asisten Manager Supply Chain dan Pelayanan Publik, Perum Bulog Kantor Cabang Bone Andi Ishak di Bone, Minggu.

Penyerapan jagung tersebut, karena jagung petani yang semula harganya masih dikisaran Rp7 ribu - Rp8 ribu per kilogram, turun menjadi Rp5 ribu bahkan harga sempat turun menjadi Rp3 ribu per kg.

Menyikapi hal tersebut Mentan meminta Bulog dan para pengusaha di bawah Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT) untuk menyerap jagung hasil panen petani dengan harga yang layak.

Menurut Ishak, meski Bulog sudah membuka pintu untuk menyerap jagung petani, namun sebagian besar petani di Kabupaten Wajo masih menahan produksinya untuk mendapatkan harga pembelian Rp5 ribu per kg. Pasalnya kemampuan pembelian Bulog masih di bawah harga Rp4 ribu.per kg.
  Asisten Manager Supply Chain dan Pelayanan Publik, Perum Bulog Kantor Cabang Bone Andi Ishak. ANTARA/HO-Bulog Bone
Dia mengatakan, pengadaan stok jagung ini baru pertama kali dilakukan pada 2024. Untuk pelaksanaan di lapangan tinggal menunggu petani jagung membawa jagungnya atau dilakukan sistem jemput bola.

Sistem tersebut akan diberlakukan seperti halnya pada saat panen raya, Bulog membuka penyerapan gabah ataupun jagung sesuai dengan Harga Pokok Pemerintah (HPP) yang telah ditetapkan pemerintah.

Namun fenomena di lapangan diakui, petani masih cenderung menjual produksinya ke pihak pedagang pengumpul atau penggilingan yang memberikan harga di atas harga pembelian di Bulog. Hal itu sejalan mekanisme dan hukum pasar.

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024