Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Barat (Sulbar) mendorong sinergisitas para pemangku kepentingan di daerah itu agar indeks literasi dapat meningkat.

"Untuk mendorong peningkatan literasi di Sulbar, harus ada usaha, ada strategi dan juga ada dukungan yang kuat dari berbagai pihak, termasuk pemerintah," kata Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Barat Muhammad Idris pada rapat koordinasi sinergisitas program peningkatan indeks literasi, di Mamuju, Rabu. 

Rapat koordinasi sinergisitas program peningkatan indeks literasi yang diselenggarakan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sulbar itu mengangkat tema "Sinergisitas Program Untuk Peningkatan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat".

Ia menyampaikan, bahwa peningkatan indeks literasi merupakan bagian dari peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Sulbar.

"Jangan berharap adanya peningkatan IPM di Sulbar, tanpa adanya usaha untuk mendorong peningkatan indeks literasi," ujar Muhammad Idris.

Ia juga menyampaikan, rapat koordinasi teknis yang digelar itu, untuk membangun kapasitas literasi di Sulbar, termasuk unsur-unsur yang mendukung kemajuan atau pemajuan perpustakaan.

"Kenapa perpustakaan ini kita diskusikan, kita bahas terus menerus, karena kita yakini bahwa perpustakaan lah sumber pengetahuan masyarakat kita, termasuk anak-anak didik kita," terang Muhammad Idris.

Sekda menyampaikan, rata-rata sekolah di Sulbar berada di level literasi yang sedang.

"Tidak boleh kita biarkan level literasi kita di Sulbar itu berkelas sedang, sementara daerah lain sudah ada berkembang dan maju sekali," ujar Muhammad Idris.

Menurut dia, untuk menciptakan ekosistem literasi di sekolah, ada tiga hal yang harus menjadi perhatian khusus, yakni mulai dari lingkungan sekolah, aktor-aktor yang berkaitan dengan literasi di sekolah dan dukungan semua pihak.

"Lingkungan sekolah harus bagus. Jadi, lingkungan sekolah itu mulai dari pendidiknya serta fasilitas karena sekolah harus menjadi tempat terbaik untuk membaca," katanya.

Kemudian lanjutnya, aktor-aktor yang berkaitan dengan literasi di sekolah terutama kepala sekolah dan guru.

"Mereka harus menjadi subjek yang utuh untuk mendorong literasi, jangan sampai siswanya rajin, gurunya tidak rajin membaca dan itu bisa jadi pengetahuan siswa lebih tinggi dari guru kalau itu tidak diukur," jelas Muhammad Idris.

Terpenting tambahnya, adalah dukungan semua pihak di sekolah itu, mulai dari orang tua siswa, Dinas Pendidikan baik kabupaten maupun provinsi harus terlibat, termasuk pemerintah pusat.

Pewarta : Amirullah
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024