Makassar (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan melibatkan anak, perempuan, dan disabilitas dalam melakukan perencanaan pembangunan sebab aspirasi kalangan itu menjadi salah satu prioritas pemenuhan kebutuhan dan hak mereka.
 
Salah satu cara pemkab melibatkan mereka melalui Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Anak, Perempuan dan Disabilitas dengan mengangkat tema "Menyuarakan Hak Anak, Perempuan, dan Disabilitas dalam Pembangunan".
 
Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan dalam keterangan di Makassar, Rabu, mengatakan keberhasilan suatu daerah ditentukan oleh kolaborasi semua pihak, termasuk para anak, perempuan, dan disabilitas.
 
Maka dari itu, Pemerintah Kabupaten Gowa setiap tahun melibatkan mereka dalam merencanakan suatu program pembangunan.

"Giat ini tiada lain untuk memberdayakan dan juga melibatkan seluruh pihak yang ada untuk bisa memberikan saran, masukan, kepada pemerintah terkait program apa yang akan kita kerjakan ke depan," kata dia.
 
Ia menyebut saran dan masukan dari semua pihak dibutuhkan demi keberlanjutan pembangunan.

Begitu pun dengan anak, perempuan, dan disabilitas, katanya, pasalnya mereka lebih tahu kebutuhan masing-masing dan mampu bersinergi dengan pemerintah.
 
Oleh karena itu, ia berharap, musrenbang bukan hanya formalitas, namun menghasilkan semua program yang mampu dirasakan dampaknya oleh masyarakat.
 
"Saya senang mendengar dari 12 usulan yang diberikan anak-anak kita dari Forum Anak, 10 sudah diakomodir. Mudah-mudahan ke depannya bisa lebih meningkat lagi namun tetap mendahulukan yang masuk dalam prioritas agar capaian program yang telah direncanakan bisa dilaksanakan dengan baik," katanya.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Kabupaten Gowa Sujjadan mengatakan musrenbang bagian dari tahapan perencanaan pembangunan tahunan, sekaligus bentuk nyata kepedulian pemerintah terhadap hak-hak anak, perempuan, dan disabilitas.

Ia mengemukakan pentingnya saling mendengarkan, memahami, dan bersatu dalam merumuskan langkah-langkah yang lebih inklusif dan berkeadilan bagi semua dalam pembangunan daerah setempat.
 
"Kegiatan ini ditujukan untuk menyelaraskan prioritas dan sasaran pembangunan daerah kabupaten, dengan suara dan aspirasi anak, perempuan dan disabilitas di Kabupaten Gowa secara proporsional, sehingga prioritas pembangunan daerah serta program lebih responsif terhadap hak anak, perempuan, dan disabilitas," katanya.
 
Ia berharap, musrenbang menghadirkan kreativitas dalam bentuk pemikiran untuk membangun Gowa yang lebih inklusif, sedangkan nantinya usulan prioritas anak, perempuan, dan disabilitas akan diteruskan ke organisasi perangkat daerah (OPD) terkait melalui aplikasi SIPD (Sistem Informasi Pembangunan Daerah) untuk ditindaklanjuti.
 
Salah satu anak dalam kegiatan itu, Moch Haidil Hayyul Qayyum, mengaku musrenbang kesempatan baginya bersama yang lain untuk menyuarakan hak anak, terlebih Gowa telah menjadi Kabupaten Layak Anak tingkat Madya.
 
"Ini adalah salah satu kegiatan yang bukan hanya seremoni saja tapi ini sebagai wadah untuk kita sebagai anak menyuarakan hak-hak anak yang akan kita dapatkan," katanya.
 
Ia berharap setiap pelaksanaan Musrenbang Anak, Pemkab Gowa menghadirkan lebih banyak anak, khususnya dari dataran tinggi, untuk meminimalisasi kasus yang terjadi pada anak sekaligus mengaktifkan Forum Anak tingkat kecamatan.

Pewarta : Nur Suhra Wardyah
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024