Makassar (ANTARA) - Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan Bahtiar Baharuddin dan Rektor Universitas Balikpapan Isradi Zaenal, bertemu membahas konektivitas dan inovasi Sulsel dalam menyambut hadirnya Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai daerah penyangga.
Pada pertemuan di Makassar, Kamis malam itu, Isradi menyerahkan buku karyanya tentang Ibu Kota Nusantara ( lIKN ) yang sebelumnya juga telah ia serahkan ke Presiden Jokowi dan Menteri Pertahanan sekaligus calon presiden terpilih, Prabowo Subianto.
"Kami berbincang tentang visi ekonomi dan pertanian, hubungan antara Sulsel dan Kalimantan Timur. Termasuk konektivitas dan inovasi menyambut IKN," kata Asriadi dalam keterangannya di Makassar, Jumat.
Terkait visi Sulsel ke depan, kata Rektor, Pemprov Sulsel telah fokus membangun hubungan integrasi dengan IKN. Apalagi akan banyak terjadi perubahan landskap baik ekonomi, konektivitas udara dan laut dan ini akan sangat bermanfaat.
Menurut dia, Sulsel sejak dulu menjadi partner Kalimantan Timur dan dengan kehadiran IKN, Sulsel akan memiliki peran besar dan sangat istimewa, baik itu terkait SDM maupun suplai pangan.
"Sulsel itu sejak dulu memberikan suplai yang baik untuk Indonesia. Misalnya kebijakan baru Pak Gubernur terkait Sulsel ini. Saya rasa Sulsel akan semakin punya peran, misalnya hasil pertanian," katanya.
Yang tidak kalah pentingnya adalah posisi strategis Sulsel yang perlu dimanfaatkan. Baik itu posisi yang berdekatan dengan IKN dan adanya Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II, lintasan laut dalam yang ekonomis dan aman dilalui.
Termasuk kapal internasional yang memanfaatkan ALKI II itu selain jalur di Selat Malaka sehingga bisa dimanfaatkan oleh Sulsel misalnya menjadi rest area perlintasan.
Akademisi dengan latar belakang Praktisi Keinsinyuran, K3, dan Manajemen ini bersama Pj Gubernur Bahtiar, juga berdialog terkait konsep pengembangan Sulsel yang juga telah dibawa ke Presiden Joko Widodo yaitu Konsep Mamminasata plus Pangkep.
Ia menjelaskan, wilayah terintegrasi Kota Makassar dengan kabupaten lainnya itu memiliki potensi besar mendukung eksistensi IKN.
Tidak sampai di situ, mereka juga berdialog terkait pariwisata, sejarah dan tokoh dan pejuang asal Sulsel.
"Saya lihat Pak Gubernur ini orangnya visioner baik secara global dan lokal. Ini pertama kalinya saya komunikasi, kami berbincang lama karena sangat menarik," katanya.
Pada pertemuan di Makassar, Kamis malam itu, Isradi menyerahkan buku karyanya tentang Ibu Kota Nusantara ( lIKN ) yang sebelumnya juga telah ia serahkan ke Presiden Jokowi dan Menteri Pertahanan sekaligus calon presiden terpilih, Prabowo Subianto.
"Kami berbincang tentang visi ekonomi dan pertanian, hubungan antara Sulsel dan Kalimantan Timur. Termasuk konektivitas dan inovasi menyambut IKN," kata Asriadi dalam keterangannya di Makassar, Jumat.
Terkait visi Sulsel ke depan, kata Rektor, Pemprov Sulsel telah fokus membangun hubungan integrasi dengan IKN. Apalagi akan banyak terjadi perubahan landskap baik ekonomi, konektivitas udara dan laut dan ini akan sangat bermanfaat.
Menurut dia, Sulsel sejak dulu menjadi partner Kalimantan Timur dan dengan kehadiran IKN, Sulsel akan memiliki peran besar dan sangat istimewa, baik itu terkait SDM maupun suplai pangan.
"Sulsel itu sejak dulu memberikan suplai yang baik untuk Indonesia. Misalnya kebijakan baru Pak Gubernur terkait Sulsel ini. Saya rasa Sulsel akan semakin punya peran, misalnya hasil pertanian," katanya.
Yang tidak kalah pentingnya adalah posisi strategis Sulsel yang perlu dimanfaatkan. Baik itu posisi yang berdekatan dengan IKN dan adanya Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II, lintasan laut dalam yang ekonomis dan aman dilalui.
Termasuk kapal internasional yang memanfaatkan ALKI II itu selain jalur di Selat Malaka sehingga bisa dimanfaatkan oleh Sulsel misalnya menjadi rest area perlintasan.
Akademisi dengan latar belakang Praktisi Keinsinyuran, K3, dan Manajemen ini bersama Pj Gubernur Bahtiar, juga berdialog terkait konsep pengembangan Sulsel yang juga telah dibawa ke Presiden Joko Widodo yaitu Konsep Mamminasata plus Pangkep.
Ia menjelaskan, wilayah terintegrasi Kota Makassar dengan kabupaten lainnya itu memiliki potensi besar mendukung eksistensi IKN.
Tidak sampai di situ, mereka juga berdialog terkait pariwisata, sejarah dan tokoh dan pejuang asal Sulsel.
"Saya lihat Pak Gubernur ini orangnya visioner baik secara global dan lokal. Ini pertama kalinya saya komunikasi, kami berbincang lama karena sangat menarik," katanya.