Makassar (ANTARA) - Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin, terus berupaya meningkatkan perekonomian masyarakat melalui sektor pertanian, khususnya hortikultura yakni sebagai penghasil nanas.

Setelah mencanangkan Provinsi Sulsel sebagai penghasil pisang cavendish terbesar di dunia, Pj Gubernur Bahtiar kini menargetkan Sulsel menjadi penghasil nanas.

Bahtiar di Makassar, Sabtu, mengatakan untuk menjadi industri, nanas harus ditanam dalam jumlah besar hingga puluhan ribu hektare. Ia pun menargetkan dalam dua tahun ke depan, Sulsel harus mampu menanam nanas lebih dari 20 ribu hektare.

"Untuk masuk ke skala industri, harus diproduksi massal, jika ingin dibangun pabrik pengolahan nanas misalnya dalam kemasan kaleng," jelas Bahtiar.

Bahtiar mengungkapkan, lahan tidak produktif di Sulsel sangat luas. Mencapai dua juta hektare. Ada beberapa kabupaten yang selama ini sudah memproduksi nanas, namun masih skala kecil, hingga 200 hektare. Seperti di Kabupaten Barru, Luwu Utara, Bone, dan Sinjai.

"Sulsel memiliki potensi yang sangat besar untuk komoditi nanas ini. Ini harus kita dorong, agar Sulsel bisa menjadi provinsi penghasil nanas untuk skala industri dan memenuhi pasar ekspor," ujarnya.

 Bahtiar telah melakukan penanaman nanas di sejumlah daerah di Sulsel. Salah satunya di Kabupaten Wajo. Di daerah ini, ia bahkan mendorong Desa Palippu sebagai salah satu desa percontohan pengembangan budidaya nanas.

Nanas juga merupakan salah satu komoditi ekspor. Saat ini, Indonesia baru bisa memenuhi 1 persen permintaan lebih dari 30 negara di dunia yang menyukai buah nanas.

Sementara terkait program tanam pisang cavendish yang telah dimulai di berbagai lokasi di Sulsel sejak beberapa bulan lalu, diperkirakan sudah bisa panen empat bulan ke depan.

Pewarta : Abdul Kadir
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024