Makassar (ANTARA Sulsel) - Sejumlah petinju asal Sasana Rewa Boxing Camp Makassar dipersiapkan mengikuti ujicoba ke Sulbar, Papua, dan Kaltim demi meningkatkan kualitas dan mental bertanding setiap atlet.

Pelatih Sasana Rewa Boxing Camp Makassar, Faizal Bachrun di Makassar, Rabu, mengatakan, ini merupakan komitmennya dalam mencetak atlet potensial yang bisa mengharumkan nama Sulsel, termasuk pada Pekan Olahraga Nasional (PON) Jabar 2016.

"Kami sejauh ini memang tidak mendapatkan bantuan anggaran baik KONI ataupun Pertina Sulsel dalam kegiatan ini. Namun tidak masalah karena kami telah berkomitmen mencetak atlet yang mampu berprestasi lebih tinggi dengan cara mandiri," katanya.

Menurut dia, untuk ujicoba di Sulbar direncanakan 8 Maret 2014. Sedangkan untuk Papua dijadwalkan pada 20 Maret. Adapun untuk agenda mengikuti kejuaraan terbuka di Kaltim direncanakan pada Juni 2014.

Saat ini, kata dia, pihaknya masih terus fokus mencari anggaran yang dibutuhkan. Pihaknya juga tetap berharap mendapat bantuan dari sejumlah pihak untuk mengurangi biaya yang dibutuhkan.

"Kami rencananya kembali menurunkan lima atlet terbaik yang kita miliki. Jumlah ini juga masih bisa bertambah tergantung berapa biaya yang kita dapatkan," jelasnya.

Sasana Rewa Boxing Camp Makassar belum lama ini juga ikut berpartisipasi pada Kejuaraan Tinju "NKRI Boxing Cup" di Gorontalo, 19-24 Februari 2014.

Pada ajang tersebut Sasana Rewa Boxing yang menjadi wakil Sulsel berhasil merebut dua medali emas masing-masing dipersembahkan atlet terbaiknya Irma Putri Faizal (kelas 48 kg elite women) serta Indra Faizal yang bertarung di kelas 69 kg elite man.

Kontingen Sulsel juga berhasil meraih satu medali perak melalui Fadelullah yang turun di kelas 49 kg elite man.

Pada kejuaraan yang sekaligus memperebutkan piala bergilir Gubernur Gorontalo tersebut, keluar sebagai juara umum untuk kategori elite man yakni tuan rumah Gorontalo. Sedangkan untuk kategori elite women diraih Sulawesi Tengah.

Menurut dia, meskipun timnya gagal menjadi juara umum namun apa yang telah diraih sudah maksimal. Apalagi menghadapi ajang tersebut hanya menurunkan lima atlet yang berarti hanya dua petinju yang gagal tampil di partai final.

"Kami mengeluarkan biaya sekitar Rp15 juta pada kejuaraan Gororntalo. Untuk agenda selanjutnya, khususnya Papua dan Kaltim tentu lebih besar karena jaraknya yang cukup jauh," ujarnya. FC Kuen

Pewarta : Oleh Abd Kadir
Editor :
Copyright © ANTARA 2024