Makassar (ANTARA) - Shelter Pattingalloang, Kecamatan Ujung Tanah, Makassar, Sulawesi Selatan menjadi percontohan penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan di Sulawesi Selatan.

"Awal mula dibentuknya shalter Pattingalloang ini karena kepedulian terhadap korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di masyarakat pesisir," kata Pengagas Shelter Panggagas Shelter Pattinglloang Hj. Nuraerni di Makassar, Sabtu.

Nuraerni mengatakan bahwa shelter ini merupakan perpanjangan tangan dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Makassar.

Menurut dia, pembentukan shelter tersebut merupakan suatu gerakan dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat yang bertujuan memberikan pemahaman atas perolehan hak terhadap perempuan dan anak.

Kelompok shelter warga yang sudah terbentuk sebelum masa COVID-19, kata Nuraeni, mempunyai tugas untuk menyisir warga, khususnya perempuan dan anak yang tidak terpenuhi hak-haknya.

"Saya berharap hal tersebut dapat memutus rantai kekerasan terhadap perempuan maupun anak di dalam rumah tangga maupun lingkungan sekitarnya," ujar Ketua Shelter Pattingalloang ini.

Shalter Pattingalloang yang sudah dikunjungi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintanng Darmawati ini bertujuan untuk membantu masyarakat agar mereka bisa melaporkan ketika mereka mengalami kekerasan tanpa perlu jauh-jauh. Hal ini mengingat shelter ini berada di tengah-tengah masyarakat yang mendekatkan masyarakat dengan pelayanan shelter.

Hal unik pada shelter ini, menurut dia, ketua shelter mencoba membangun kemandirian lokal dengan membangun usaha seperti membuat abon ikan dan bakso ikan.

Kondisi tersebut, lanjut dia, karena keterbatasan anggaran, sedangkan untuk melaksanakan dan mengembangkan shelter membutuhkan dana anggaran. Namun, keterbatasan ini mampu diatasi dengan memanfaatkan potensi lokal.

Sedikitnya 80 orang yang tergabung dalam binaan Shelter Pattingalloang sekaligus menjadi tempat pemberdayaan ekonomi ini. Mereka sudah mampu membina keluarga-keluarga masyarakat pesisir untuk mandiri dan menyekolahkan anak-anaknya hingga ke jenjang perguruan tinggi. Ketua Shelter Pattingalloang Hj. Nuraeni (kanan) saat menerima kunjungan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (27/3/2024). ANTARA/Suriani Mappong

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024