Makassar (ANTARA) - Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Andi Muhammad Arsjad mendorong Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) menjadi agen perubahan dan kekuatan bagi Pemprov Sulsel.
Andi Arsjad di Makassar, Rabu, mengatakan pemerintah daerah saat ini tengah dihadapkan dengan tantangan pemerintahan yang sangat kompleks. Di satu sisi, juga terdapat banyak keterbatasan.
"Oleh karena itu, kehadiran para PPPK bisa menjadi harapan dan kekuatan baru bagi Pemprov Sulsel untuk bisa menghadirkan pemerintahan yang lebih baik. (Misalnya) tercermin dengan pelayanan publik kepada masyarakat yang lebih baik,” jelasnya saat menutup secara resmi Orientasi PPPK.
Kegiatan orientasi ini diikuti oleh 3.434 formasi pengangkatan tahun 2021 yang terdiri atas empat gelombang dengan 37 angkatan. Namun hanya 3.410 orang yang dinyatakan lulus.
Orientasi PPPK ini dilaksanakan untuk memberikan pengetahuan dasar kepada para peserta tentang bagaimana sistem penyelenggaraan pemerintahan memberikan pemahaman nilai-nilai dasar dalam rangka pembentukan wawasan kebangsaan, kepribadian dan etika ASN.
Menghadapi tantangan menuju Indonesia Emas 2045, diharapkan pelibatan para guru untuk mempersiapkan generasi dengan SDM yang unggul dan kompetitif.
“Kita berharap saudara semua bisa menunjukkan kualitas, inovasi, bahwa saudara pantas diangkat sebagai PPPK," ujarnya.
"Kami berharap saudara yang sudah mendapatkan orientasi bisa menjadi agent of change atau menjadi aktor perubahan di lingkungan masing-masing, harus mempersiapkan generasi muda kita yang memiliki kepribadian dan etika yang baik,” lanjutnya menambahkan.
Sama halnya untuk tenaga kesehatan, menjadikan pengentasan stunting sebagai tantangan menyelamatkan generasi. "Tunjukkan PPPK memiliki pemikiran, inovasi, pola kerja, dan kemampuan pelayanan yang jauh lebih baik," katanya.
Arsjad mengaku saat ini reformasi birokrasi tidak lagi general. Namun bagaimana reformasi yang berdampak. “Seberapa banyak anggaran, bagaimana dampaknya untuk masyarakat kita. Bagaimana berdampak untuk penurunan kemiskinan, dan lainnya. Kita berharap bisa menjadi reformasi berdampak. Jadi jangan hanya datang, ceklok, pulang. Tapi harus berkinerja,” jelasnya.
Tak lupa ia juga mengucapkan terima kasih kepada para narasumber dan widyaswara yang telah berbagi pengetahuan dan pengalaman kepada para peserta.
Dalam laporannya, Kepala BPSDM Sulsel Muhammad Jufri mengatakan, kegiatan ini diselenggarakan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Sulsel.
Ke-3.434 orang PPPK formasi tahun 2021 dan dinyatakan lulus sebanyak 3.410 orang terdiri atas formasi tenaga guru, tenaga kesehatan, dan tenaga teknis lainnya dalam lingkup Pemprov Sulsel.
Andi Arsjad di Makassar, Rabu, mengatakan pemerintah daerah saat ini tengah dihadapkan dengan tantangan pemerintahan yang sangat kompleks. Di satu sisi, juga terdapat banyak keterbatasan.
"Oleh karena itu, kehadiran para PPPK bisa menjadi harapan dan kekuatan baru bagi Pemprov Sulsel untuk bisa menghadirkan pemerintahan yang lebih baik. (Misalnya) tercermin dengan pelayanan publik kepada masyarakat yang lebih baik,” jelasnya saat menutup secara resmi Orientasi PPPK.
Kegiatan orientasi ini diikuti oleh 3.434 formasi pengangkatan tahun 2021 yang terdiri atas empat gelombang dengan 37 angkatan. Namun hanya 3.410 orang yang dinyatakan lulus.
Orientasi PPPK ini dilaksanakan untuk memberikan pengetahuan dasar kepada para peserta tentang bagaimana sistem penyelenggaraan pemerintahan memberikan pemahaman nilai-nilai dasar dalam rangka pembentukan wawasan kebangsaan, kepribadian dan etika ASN.
Menghadapi tantangan menuju Indonesia Emas 2045, diharapkan pelibatan para guru untuk mempersiapkan generasi dengan SDM yang unggul dan kompetitif.
“Kita berharap saudara semua bisa menunjukkan kualitas, inovasi, bahwa saudara pantas diangkat sebagai PPPK," ujarnya.
"Kami berharap saudara yang sudah mendapatkan orientasi bisa menjadi agent of change atau menjadi aktor perubahan di lingkungan masing-masing, harus mempersiapkan generasi muda kita yang memiliki kepribadian dan etika yang baik,” lanjutnya menambahkan.
Sama halnya untuk tenaga kesehatan, menjadikan pengentasan stunting sebagai tantangan menyelamatkan generasi. "Tunjukkan PPPK memiliki pemikiran, inovasi, pola kerja, dan kemampuan pelayanan yang jauh lebih baik," katanya.
Arsjad mengaku saat ini reformasi birokrasi tidak lagi general. Namun bagaimana reformasi yang berdampak. “Seberapa banyak anggaran, bagaimana dampaknya untuk masyarakat kita. Bagaimana berdampak untuk penurunan kemiskinan, dan lainnya. Kita berharap bisa menjadi reformasi berdampak. Jadi jangan hanya datang, ceklok, pulang. Tapi harus berkinerja,” jelasnya.
Tak lupa ia juga mengucapkan terima kasih kepada para narasumber dan widyaswara yang telah berbagi pengetahuan dan pengalaman kepada para peserta.
Dalam laporannya, Kepala BPSDM Sulsel Muhammad Jufri mengatakan, kegiatan ini diselenggarakan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Sulsel.
Ke-3.434 orang PPPK formasi tahun 2021 dan dinyatakan lulus sebanyak 3.410 orang terdiri atas formasi tenaga guru, tenaga kesehatan, dan tenaga teknis lainnya dalam lingkup Pemprov Sulsel.