Makassar (ANTARA) - Penjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddiin meminta kepada aparat penegak hukum untuk menindak tegas pelaku yang melakukan penimbunan beras, khususnya dalam momentum Bulan Suci Ramadhan.

"Kalau selama ini Pemkab telah melakukan langkah persuasif, tetapi kalau ada yang coba-coba memanfaatkan situasi saat ini, maka saya minta untuk ditindak tegas," ujar Bahtiar melalui keterangannya di Makassar, Rabu.

Dia mengemukakan bahwa salah satu upaya Pemprov Sulsel dalam meningkatkan ketahanan pangan masyarakat ialah melalui gerakan pangan murah yang digelar di seluruh daerah.

Maka dari itu, dia memberikan apresiasi kepada Pj Bupati Wajo dan Forkopimda bersama jajaran yang telah berhasil menekan inflasi di Bumi Lamaddukkelleng. Hal ini berdasarkan hasil pemantauan Bahtiar Baharuddiin terhadap gerakan pangan murah Pemprov Sulsel kerjasama dengan Pemkab Wajo di depan Masjid Ummul Quraa Sengkang.

"Terima kasih kepada Bupati Wajo yang telah gerak cepat menekan inflasi. Bahkan hanya dalam jangka waktu singkat kurang lebih satu bulan dapat menurunkan inflasi dari 5,48 persen menjadi 4,27 persen atau turun 1 persen lebih," ucapnya.

Menurutnya, meskipun masih di atas nasional, namun Wajo berhasil menurunkan inflasi 1 poin.

Bahtiar Baharuddin mengungkapkan gerakan pangan murah ini merupakan salah-satu langkah untuk menekan inflasi. Selain itu operasi pasar juga menjadi penting dalam menekan inflasi ini.

Pj Bupati Wajo Andi Bataralifu menyampaikan apresiasi kepada Forkopimda, Bulog dan semua stakeholder terkait yang telah bekerja keras sehingga bisa menurunkan inflasi ini.

"Mudah-mudahan dengan berbagai upaya yang telah dilakukan termasuk gerakan pangan murah dan operasi pasar dapat semakin menekan inflasi di Wajo," harapnya.

Pewarta : Nur Suhra Wardyah
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024