Makassar (ANTARA) -
Sementara di Kabupaten Gowa termasuk wilayah dengan target yang juga cukup tinggi. Hasil skrining TBC di Gowa mencatat 1.899 kasus, namun tersebut baru mencapai 31,88 persen dari yang ditargetkan.
Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan menggunakan teknologi X-ray untuk melakukan skrining Tubercoulosis atau TBC di dua kabupaten yakni Kabupaten Gowa dan Bone pada 2024.
"Tahun lalu kita lakukan di Kota Makassar sebagai wilayah dengan kasus TBC terbanyak dan tahun ini ada dua, yakni Kabupaten Bone dan Gowa," kata Penanggung Jawab Program TB Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Andi Julia Junus di Makassar, Selasa.
Bukan tanpa alasan, pemilihan dua daerah tersebut dilatarbelakangi karena banyaknya temuan kasus TBC. Selain itu masih rendahnya capaian skrining di dua daerah ini dibanding target yang diberikan oleh pemerintah pusat.
Di Kabupaten Bone, angka temuan TBC mencapai sekitar 1.592 kasus pada 2023, atau secara persentase baru mencapai target 58, 96 persen. Capaian ini diartikan masih jauh dari target yang diharapkan sebesar 90 persen.
Sementara di Kabupaten Gowa termasuk wilayah dengan target yang juga cukup tinggi. Hasil skrining TBC di Gowa mencatat 1.899 kasus, namun tersebut baru mencapai 31,88 persen dari yang ditargetkan.
"Makanya difokuskan juga ke situ (Gowa). Saat ini skrining dengan teknologi X-ray atau rontgen sedang berlangsung di Gowa selama 20 hari dan insyaAllah Mei mendatang digelar di Bone," kata Julia.
Pelaksanaan skrining TBC dengan model X-ray dilakukan di tiga puskesmas Kabupaten Bone dengan target 150 orang di setiap puskesmas, sehingga diharapkan dalam sehari pelaksanaannya dapat menjangkau hingga 450 orang. Begitu pula pada Kabupaten Gowa nantinya.
Saat ini, Dinkes Sulsel melakukan strategi pada suatu kasus indeks kontak erat penderita TBC dengan teknologi rontgen untuk mengupayakan mendapati kasus-kasus TBC sedini mungkin.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dinkes Sulsel gunakan teknologi X-ray skrining TBC di dua kabupaten