Mamuju (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) terus berupaya mengedukasi masyarakat agar memiliki kemampuan menghadapi bencana alam dan dampak lainnya dari perubahan iklim.
"Pada program kampung Iklim (Proklim) di Desa Bonde Kecamatan Pamboang Kabupaten Majene dilaksanakan edukasi kepada masyarakat agar memiliki kemampuan mitigasi dalam menghadapi bencana akibat perubahan iklim," kata Kepala DLH Provinsi Sulbar Zulkifli Manggazali di Mamuju, Rabu.
Ia mengatakan perubahan iklim dapat mengakibatkan bencana alam seperti banjir dan longsor, sehingga selain membentuk tim proklim, masyarakat juga harus memiliki kemampuan mitigasi dalam menghadapi segala dampak bencana tersebut.
Menurut dia, penetapan Desa Bonde menjadi sasaran proklim di Kabupaten Majene, telah diregistrasi dalam sistem Nasional Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan peringkat Pratama pada 2022.
Ia menyampaikan bahwa melalui proklim di Desa Bunde dilaksanakan sejumlah program mengantisipasi bencana banjir dan longsor seperti pemanfaatan lahan pekarangan dengan menanam aneka sayur mayur dan tumbuhan obat-obatan seperti sayur kangkung, cabai, pare, kunyit, pisang, kelor sebagai program penghijauan.
"Selain itu dikembangkan demplot sayuran yang diberi nama teras pangan komoditi itu dikembangkan melalui pembibitan, penyemaian, penanaman, pembersihan gulma hingga perawatan dan penyiraman tanaman setiap harinya," katanya
Ia juga mengatakan bahwa tanaman sayuran yang dikembangkan itu nantinya juga dibagikan hasilnya kepada masyarakat untuk mengatakan masalah stunting, kemiskinan ekstrim dan menunjang pemenuhan gizi keluarga.
Selain itu, akan dilakukan pengendalian sampah dengan membagikan tempat sampah untuk sekolah, posyandu, puskesmas pembantu, gedung perpustakaan dan masjid di Desa Bonde.
Ia berharap dengan program penanaman tanaman produktif tersebut akan menjaga kelestarian lingkungan sehingga serta membangun kesadaran masyarakat di Desa Bonde akan pentingnya upaya adaptasi dan mitigasi bencana hidrometeorologi dengan program proklim.
"Mitigasi tersebut untuk menahan dampak perubahan iklim akibat kerusakan lingkungan, DLH Sulbar akan berupaya membangun kelestarian lingkungan karena itu merupakan mitigasi bencana," ujarnya.
"Pada program kampung Iklim (Proklim) di Desa Bonde Kecamatan Pamboang Kabupaten Majene dilaksanakan edukasi kepada masyarakat agar memiliki kemampuan mitigasi dalam menghadapi bencana akibat perubahan iklim," kata Kepala DLH Provinsi Sulbar Zulkifli Manggazali di Mamuju, Rabu.
Ia mengatakan perubahan iklim dapat mengakibatkan bencana alam seperti banjir dan longsor, sehingga selain membentuk tim proklim, masyarakat juga harus memiliki kemampuan mitigasi dalam menghadapi segala dampak bencana tersebut.
Menurut dia, penetapan Desa Bonde menjadi sasaran proklim di Kabupaten Majene, telah diregistrasi dalam sistem Nasional Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan peringkat Pratama pada 2022.
Ia menyampaikan bahwa melalui proklim di Desa Bunde dilaksanakan sejumlah program mengantisipasi bencana banjir dan longsor seperti pemanfaatan lahan pekarangan dengan menanam aneka sayur mayur dan tumbuhan obat-obatan seperti sayur kangkung, cabai, pare, kunyit, pisang, kelor sebagai program penghijauan.
"Selain itu dikembangkan demplot sayuran yang diberi nama teras pangan komoditi itu dikembangkan melalui pembibitan, penyemaian, penanaman, pembersihan gulma hingga perawatan dan penyiraman tanaman setiap harinya," katanya
Ia juga mengatakan bahwa tanaman sayuran yang dikembangkan itu nantinya juga dibagikan hasilnya kepada masyarakat untuk mengatakan masalah stunting, kemiskinan ekstrim dan menunjang pemenuhan gizi keluarga.
Selain itu, akan dilakukan pengendalian sampah dengan membagikan tempat sampah untuk sekolah, posyandu, puskesmas pembantu, gedung perpustakaan dan masjid di Desa Bonde.
Ia berharap dengan program penanaman tanaman produktif tersebut akan menjaga kelestarian lingkungan sehingga serta membangun kesadaran masyarakat di Desa Bonde akan pentingnya upaya adaptasi dan mitigasi bencana hidrometeorologi dengan program proklim.
"Mitigasi tersebut untuk menahan dampak perubahan iklim akibat kerusakan lingkungan, DLH Sulbar akan berupaya membangun kelestarian lingkungan karena itu merupakan mitigasi bencana," ujarnya.