Mamuju (ANTARA Sulbar) - Kepolisian Resor Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, meminta media massa lebih selektif dalam memberitakan konflik antarpendukung partai politik pada pemilihan umum 9 April 2014.

Media massa sangat diharapkan ikut menyejukkan suasana dengan tidak memberitakan masalah yang bisa memperkeruh suasana di masyarakat, kata Kapolres Mamuju AKBP Eko Wagianto saat mengunjungi korban pertikaian berdarah pendukung Partai Demokrat dan partai Golkar di RSUD Mitra Manakarra, Mamuju, Rabu.

Kapolres menilai media massa memiliki peran strategis untuk mendinginkan kedua belah pihak yang bertikai dan juga bisa memicu suasana menjadi mencekam.

Media massa diharapkan ikut membantu aparat kemananan agar kondisi ketertiban di masyarakat bisa tetap terkendali.

"Sekali lagi saya minta tolong agar teman-teman wartawan membantu aparat kepolisian. Masa kampanye terbuka masih sangat panjang. Cukup pertikaian berdarah di daerah Tasiu, Kecamatan Kalukku adalah yang terakhir kalinya," kata Kapolres.

Kapolres juga meminta agar pimpinan partai politik juga meredam massanya agar proses tahapan berdemokrasi ini berjalan damai.

"Parpol harus berkomitmen atas kesepakatan perjanjian kampanye damai. Jangan biarkan ada simpul massa justru melakukan hal-hal yang bisa memicu pertikaian," ungkap Eko.

Terhadap kasus pertikaian berdarah antara pendukung Demokrat dan Golkar, Kapolres Mamuju, telah melakukan pendekatan persuasif kepada kedua pembina partai politik.

"Saya akan memanggil kedua pimpinan partai politik itu. Ini dilakukan sebagai solusi agar kisruh berdarah ini bisa kita redam," ungkapnya. AJS Bie

Pewarta : Oleh Aco Ahmad
Editor :
Copyright © ANTARA 2024