Makassar (ANTARA) - Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan (BI Sulsel) terus berupaya memperluas transaksi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) melalui kerja sama dengan Pemerintah Daerah pada sektor pariwisata.
"BI Sulsel mencatat transaksi QRIS tumbuh signifikan, karena itu kami terus memperluas transaksi dengan bekerja sama dengan Pemda untuk penerapan di sektor wisata," kata Kepala BI Sulsel, Rizki Ernadi Wimanda di Makassar, Jumat.
Menurut dia, penggunaan QRIS dalam layanan jasa di sektor pariwisata, termasuk perhotelan sudah mulai dilakukan dan terus dikembangkan lagi.
Sebagai gambaran, penggunaan QRIS dalam bertransaksi sudah diluncurkan BI Sulsel bekerja sama dengan Pemda Maros pada medio Desember 2021 di kawasan wisata karst Rammang-Rammang, Kabupaten Maros, Sulsel.
Sementara di sektor perhotelan, pembayaran di hotel berbintang di Makassar sudah menggunakan QRIS, sehingga memudahkan pengunjung melakukan pembayaran tanpa tunai.
Terkait transaksi dengan menggunakan QRIS di Sulsel, BI Sulsel mencatat pada Januari - Maret 2024 sudah menembus Rp1,1 triliun atau tumbuh 156 persen (yoy) dengan volume 8 juta kali atau tumbuh 116 persen yoy.
Kondisi itu terjadi sebagai dampak dari perkembangan di sisi supply dan demand QRIS di lapangan, seiring dengan tuntutan digitalisasi di segala lini kehidupan.
Sementara per 15 Maret 2024, BI Sulsel mencatat 958.897 merchant QRIS tersebar di 24 kabupaten/kota di Sulsel dengan jumlah pengguna mencapai 1.096.234 orang.
Selain itu, kata Rizki, pihaknya juga meyakini transaksi QRIS bakal terus meningkat seiring beberapa kebijakan dan inovasi Bank Indonesia.
Kebijakan itu seperti pembebasan MDR bagi usaha mikro untuk nominal transaksi di bawah Rp100 ribu, penambahan fitur QRIS TUNTAS (Tarik Tunai, Transfer, dan Setor Tunai).
Termasuk perluasan QRIS Cross-Border (antarnegara tetangga) yang sekarang sudah terwujud di Malaysia, Singapura dan Thailand.
"BI Sulsel mencatat transaksi QRIS tumbuh signifikan, karena itu kami terus memperluas transaksi dengan bekerja sama dengan Pemda untuk penerapan di sektor wisata," kata Kepala BI Sulsel, Rizki Ernadi Wimanda di Makassar, Jumat.
Menurut dia, penggunaan QRIS dalam layanan jasa di sektor pariwisata, termasuk perhotelan sudah mulai dilakukan dan terus dikembangkan lagi.
Sebagai gambaran, penggunaan QRIS dalam bertransaksi sudah diluncurkan BI Sulsel bekerja sama dengan Pemda Maros pada medio Desember 2021 di kawasan wisata karst Rammang-Rammang, Kabupaten Maros, Sulsel.
Sementara di sektor perhotelan, pembayaran di hotel berbintang di Makassar sudah menggunakan QRIS, sehingga memudahkan pengunjung melakukan pembayaran tanpa tunai.
Terkait transaksi dengan menggunakan QRIS di Sulsel, BI Sulsel mencatat pada Januari - Maret 2024 sudah menembus Rp1,1 triliun atau tumbuh 156 persen (yoy) dengan volume 8 juta kali atau tumbuh 116 persen yoy.
Kondisi itu terjadi sebagai dampak dari perkembangan di sisi supply dan demand QRIS di lapangan, seiring dengan tuntutan digitalisasi di segala lini kehidupan.
Sementara per 15 Maret 2024, BI Sulsel mencatat 958.897 merchant QRIS tersebar di 24 kabupaten/kota di Sulsel dengan jumlah pengguna mencapai 1.096.234 orang.
Selain itu, kata Rizki, pihaknya juga meyakini transaksi QRIS bakal terus meningkat seiring beberapa kebijakan dan inovasi Bank Indonesia.
Kebijakan itu seperti pembebasan MDR bagi usaha mikro untuk nominal transaksi di bawah Rp100 ribu, penambahan fitur QRIS TUNTAS (Tarik Tunai, Transfer, dan Setor Tunai).
Termasuk perluasan QRIS Cross-Border (antarnegara tetangga) yang sekarang sudah terwujud di Malaysia, Singapura dan Thailand.