Mamuju (ANTARA Sulbar) - Gubernur Sulawesi Barat, H Anwar Adnan Saleh, mengakui akan membahas secara khusus terkait pemberian nama jembatan Bolong generasi kedua yang terletak di Desa Takandeang, Kecamatan Tappalang, Kabupaten Mamuju.

"kita akan bahas secara khusus untuk memberikan nama permanen jembatan Bolong karena saat ini terdapat banyak usulan untuk nama jembatan megah ini," kata gubernur Sulbar, Anwar Adnan Saleh d Mamuju, Sabtu.

Menurutnya, pemberian nama itu tentu akan mempertimbangkan kearifan lokal yang ada di Takandeang.

"Nama itu sangat penting untuk memudahkan orang mengingatnya. Kemungkinan bisa jembatan Kuning, jembatan Merah atau apalah namanya," ucap Anwar.

Jika nantinya masyarakat meminta agar nama jembatan Bolong tetap dipertahankan maka hal itu bisa saja.

Gubernur dua periode ini lantas mengaku gembira terhadap desain pembangunan proyek jembatan Bolong, karena ternyata hal yang pertama diterapkan dari sekian desain jembatan yang ada di Indonesia.

"Proyek jembatan pengganti ini didesain oleh tangan-tangan ahli dan bahkan bisa dibanggakan karena pola desainnya terbilang unik dari desain jembatan pada umumnya," katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Perencanaan dan Pengawasan Balai Besar Wilayah VI Makassar, Wing Kusbianto peresmian pengoperasian jembatan Bolong, desain selama ini biasanya model kotak korek api, namun desain jembatan ini tetap mengedepankan kearifan lokal dan potensi keindahan alam untuk dijadikan kawasan wisata.

Sesuai anjuran pak gubernur agar jembatan tua tidak ditutup agar masyarakat yang hendak menikmati kuliner durian bisa memarkir kendaraan diareal jembatan itu.

"Disekitar kawasan jembatan banyak pedagang durian. Makanya, areal jembatan ini akan dibuatkan konsep perencanaan yang lebih matang lagi agar kawasan ini bisa memikat wisatawan,"katanya. M Yusuf

Pewarta : Aco Ahmad
Editor :
Copyright © ANTARA 2024