Mamuju (ANTARA Sulbar) - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Marzuki Alie, terpaksa batal ke Mamuju ibukota Provinsi Sulawesi Barat, lantaran dalam waktu bersamaan dia juga akan berkampanye di Jawa Barat dan Semarang, Jawa Tengah.

"Baru saja kita mendapatkan informasi terkait pembatalan kungjungan pak Marzuki Alie ke Mamuju. Kedatangan pak Marzuki ini bukan hanya mengikuti agenda partai jelang pemilu. Namun juga sekaitan dengan kunjungan kerja selaku ketua DPR RI," kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat Sulbar, Dr.H.Suhardi Duka, MM di Mamuju, Minggu.

Menurut dia, ada beberapa rangkaian kegiatan yang telah dipersiapkan Marzuki setelah berada di Mamuju, di antaranya konsolidasi partai dan termasuk akan meninjau Gugus Siola (Stimulasi Intervensi Optimalisasi Layanan Anak) yang dilaksanakan Yayasan Karampuan bersama Unicef dan Pemerintah Kabupaten Mamuju.

"Kunjungan ke Gugus Siola ini tentu kapasitasnya selaku ketua DPR RI. Sampai saat ini kami belum mendapatkan informasi siapa yang akan diutus untuk menghadiri agenda yang telah terjadwal ini," ucapnya.

Program Siola yang telah dikembangkan selama ini cukup memikat perhatian berbagai pihak sehingga sempat meraih Indonesia MDGs Awards 2012.

Program Siola, fokus pada sistem penanganan anak-anak, bina keluarga balita dan pendidikan. Yang menjadi pembeda dari pelayanan ini terkait pemanfaatan lembaga keuangan mikro untuk pemenuhan kebutuhan gizi bagi anak-anak yang ada di daerah ini.

"Siola konsen menangani persoalan kehidupan anak. Penanganan usia 0-6 tahun merupakan masa emas anak yang sangat menentukan kualitas kesehatan fisik, mental dan moral anak. Sehingga untuk mengoptimalkan perkembangan anak di masa emasnya, mereka membutuhkan banyak stimulasi yang berasal dari keluarga dan lingkungannya dan didukung dari kebijakan yang holistik dan terintegrasi," kata Suhardi yang juga bupati Mamuju ini.

Bupati dua periode ini menyampaikan, sekarang diperkirakan jumlah populasi anak berusia 0-6 tahun sekitar 27,6 juta. Secara absolut jumlah ini sangat besar, terutama jika dikaitkan dengan perlunya memastikan seluruh keluarga yang memiliki anak berusia 0-6 tahun dapat memenuhi kebutuhan untuk tumbuh kembang secara optimal.

"Dari dasar pemikiran tersebut maka Pemkab Mamuju dan Unicef memulai program Pengembangan Anak Usia Dini (Paud) Holistik Integratif yang dijadikan pilot project di beberapa titik di Mamuju," ujarnya.  Kaswir

Pewarta : Aco Ahmad
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024